ILUSTRASI. Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo berpose disela perkenalan jajaran direksi periode 2021-2026 di Plaza BP Jamsostek, di Jakarta, Selasa (23/2/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tedy Gumilar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unrealized loss yang ditanggung BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek telah menimbulkan masalah bagi badan tersebut. Namun strategi BP Jamsostek untuk memperbaiki kerugian di atas kertas, tersebut bisa menjadi sinyal bagi investor lain.
BP Jamsostek akan mengurangi porsi investasi saham dan reksadana yang disebut-sebut sebagai penyebab unrealized loss atau kerugian buku. Langkah ini diharapkan mengurangi potensi defisit program Jaminan Hari Tua (JHT).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.