ILUSTRASI. Tumpukan nikel di atas kapal tongkang di kawasan industri smelter nikel di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/2/2023). ANTARA FOTO/Jojon/hp.
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tedy Gumilar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas pertambangan Nickel Industries Limited terdampak lambatnya penerbitan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024-2026 di tengah produktifnya Tambang Hengjaya di dua bulan pertama tahun ini.
Sebagai informasi, Nickel Industries Limited sebagian sahamnya atau 19,99% dimiliki oleh PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) yang merupakan anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.