ILUSTRASI. Sejumlah peserta mengemas sabun cair berbahan limbah minyak jelantah saat pelatihan di Azalea Farm, Kebonbimo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (21/1/2023). Sabun cair untuk cuci piring dan pakaian hasil pemanfaatan bahan limbah minyak jelantah dan cairan eco enzyme tersebut memiliki nilai ekonomi dengan harga jual Rp15 ribu per botol isi 400 mil. ANTARA FOTO/ALoysius Jarot Nugroho/YU
Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Asnil Amri
Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan besar. Dalam penggunaan disinfektan, misalnya. Sebelum pandemi, banyak orang yang belum terbiasa menggunakannya. Tapi, saat serangan virus korona datang, disinfektan jadi kebutuhan utama.
Mau tak mau, orang harus merogoh kocek lebih dalam agar bisa menyediakan disinfektan. Entah itu untuk keperluan rumahtangga maupun aktivitas di tempat umum.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.