ILUSTRASI. Circuit Breaker (CB) di Singapura yang berjalan selama 7 April-1 Juni 2020 memang mampu menahan penyebaran Virus Corona. Namun pada saat yang sama, permintaan pasar melemah di tengah penurunan ekonomi global. REUTERS/Edgar Su
Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Virus Corona alias Covid-19 memang tak pandang bulu. Negara dengan tingkat perekonomian yang selama ini dikenal mumpuni seperti Singapura saja, bisa goncang. Pada Selasa (14/7) kemarin, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura atau Ministry of Trade and Industry Singapore (MTI) mengabarkan, pendapatan domestik bruto (PDB) Singapura pada kuartal II 2020 turun 12,6% year on year (yoy).
Circuit Breaker (CB) atau kebijakan pembatasan pergerakan orang di Singapura yang berjalan selama 7 April-1 Juni 2020 memang mampu menahan penyebaran Virus Corona di negara itu. Namun pada saat yang sama, permintaan pasar melemah di tengah penurunan ekonomi global karena efek pandemi virus.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.