Berita Bisnis

Ada Pemilu, Bisnis Asuransi Penjaminan Bakal Lesu

Rabu, 27 Maret 2019 | 05:40 WIB
Ada Pemilu, Bisnis Asuransi Penjaminan Bakal Lesu

Reporter: Ahmad Ghifari, Maizal Walfajri | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi penjaminan di tahun ini masih belum terlihat menjanjikan. Setidaknya hingga akhir kuartal satu ini, bisnis asuransi penjaminan tidak akan sementereng pencapaian tahun lalu.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengatakan, pada kuartal pertama tahun 2019 bisnis ini akan menurun. Alasannya, di kuartal pertama 2019 ada penyelenggaraan pemilu dan menjelang bulan Ramadan. Alhasil kondisi itu menjadikan bisnis ini akan berjalan pelan.

"Namun dengan masih banyak proyek-proyek pemerintah saya yakin peningkatan bisnis asuransi penjaminan di tahun 2019 ini akan sama seperti peningkatan di tahun 2018. Namun di kuartal I dan kuartal II kemungkinan akan sedikit menurun," ujar Dadang, kepada KONTAN Selasa (26/3).

Merujuk data AAUI, premi asuransi penjaminan atau suretyship naik 8,8% secara tahunan atau year on year menjadi Rp 1,55 triliun di 2018. Padahal sepanjang tahun 2017 lalu turun 12,9% menjadi Rp 1,42 triliun.

Kenaikan premi penjaminan tahun lalu tidak terlepas dari pertumbuhan peningkatan jumlah Proyek Strategi Nasional (PSN) yang digarap oleh pemerintah.

Data AAUI sendiri mencatat, pemerintah telah merampungkan sebanyak 13 PSN. Adapun nilai total proyek yang sudah rampung ini senilai Rp 141,4 triliun. Tahun ini pemerintah menargetkan akan merampungkan 25 PSN dengan nilai proyek sekitar Rp 260,3 triliun.

Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dolimuthe mengatakan, meski memiliki potensi yang besar, produk penjaminan asuransi menghadapi persaingan lantaran ada banyak pilihan penjaminan.

Mulai bank garansi dari perbankan, surety bond dari asuransi penjaminan, serta kontra garansi bank dari asuransi. Pilihan produk tersebut nantinya akan ditentukan oleh pemilik proyek sebagai penerima benefit atas wanprestasi kontrak. "Peningkatan proyek infrastruktur pasti meningkatkan permintaan produk-produk penjaminan," ujar Dody.

Salah satu pemain bisnis ini Direktur PT Asuransi Central Asia (ACA) Debbie Wijaya mengatakan produk asuransi surety bond telah berkontribusi 3% dari total premi perusahaan pada tahun lalu, yakni sebesar Rp 111 miliar.

Tidak ada strategi khusus karena kami adalah salah satu perusahaan asuransi yang diizinkan menjual produk ini. Kami akan fokus melayani jaringan bisnis nasabah-nasabah kami, ungkapnya.

Terbaru