Berita Market

Analis Kompak Merekomendasikan Beli Saham MNCN, Ini Pertimbangannya

Kamis, 08 Agustus 2019 | 05:19 WIB
Analis Kompak Merekomendasikan Beli Saham MNCN, Ini Pertimbangannya

Reporter: Anna Suci Perwitasari, Intan Nirmala Sari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) tahun ini cukup mentereng.

Para analis menilai, hal tersebut terjadi setelah MNCN  berhasil melakukan transformasi digital.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan MNCN di semester I-2019 naik 15,18% jadi Rp 4,25 triliun.

Kenaikan ini terjadi setelah pendapatan dari iklan digital melonjak 322,08% menjadi Rp 325,21 miliar.

Alhasil, sepanjang paruh pertama tahun ini, laba bersih MNCN melesat 82,39% menjadi 1,16 triliun.

Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih perusahaan media ini hanya Rp 636,48 miliar.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya melalui risetnya mengatakan, kinerja positif MNCN melampaui ekspektasi.

Performa tersebut didukung banyaknya keuntungan yang diperoleh selama program Ramadan.

Selain itu, langkah ekspansi juga berhasil mendorong margin kotor perusahaan ini naik 62,9% di sepanjang 2019.

Ditambah lagi, emiten juga melakukan penghematan biaya fasilitas penyiaran dan studio yang memungkinkan lebih banyak konten diproduksi, ketimbang membeli dari pihak ketiga.

Dengan begitu, margin perusahaan milik Harry Tanoesoedibjo ini tumbuh lebih cepat dari sisi operasional.

Ini terbukti dari laba operasional yang naik 36,8% menjadi Rp 1 triliun. "Ke depan, kami tidak mengharapkan MNCN untuk menambah peralatan baru," tutur Christine.

Analis Sucor Sekuritas Marlene Tanumihardja menambahkan, dibanding kompetitornya, MNCN juga telah berhasil mengembangkan program digital dengan mengajak penonton lebih terlibat dalam sebuah siaran.

Misalnya, MNCN memiliki kuis interaktif. Penonton juga dapat memberikan komentar saat program berjalan. Hal tersebut dapat dilaksanakan oleh pengguna MNC Mobile.

Selain itu, MNCN kini sudah lebih banyak memproduksi konten seperti web series dan drama pendek yang dipublikasi lewat akun Youtube perusahaan ini.

Berdasarkan riset Marlene, hingga Juni 2019, total subscribers MNCN di Youtube mencapai 38,6 juta.

"Kami melihat potensi MNCN untuk melakukan monetisasi karena basis pelanggan yang besar dan ini menjadi keunggulan bagi perusahaan ini," ujar dia.

Jadi tak heran jika pendapatan dari iklan digital berhasil melesat di semester pertama lalu.

Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menilai, hingga akhir tahun prospek saham MNCN masih cukup positif.

Ia merekomendasikan beli MNCN dengan target harga Rp 2.000 per saham.

Ia menilai aksi korporasi seperti menjual anak usaha, bisa menjadi sentimen positif bagi MNCN.

"Tambah lagi ada kenaikan pendapatan iklan dan market share penonton yang menopang prospeknya," ungkap Wafi, Rabu (7/8).

Marlene memasang rekomendasi beli bagi MNCN dengan target harga Rp 1.720 per saham.

Sedangkan Christine merekomendasikan trading buy dengan target harga sebesar Rp 1.700 per saham.

Baca Juga: Pasca-rilis laporan keuangan, saham Surya Citra Media (SCMA) direkomendasikan beli

Terbaru