ILUSTRASI. Kinerja laba tertekan di akhir 2020 menyebabkan valuasi saham lebih mahal. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Reporter: Kenia Intan | Editor: A.Herry Prasetyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan terhadap laba emiten di 2020 akibat pandemi diperkirakan mendorong valuasi saham makin mahal. Di tengah kondisi ini, saham yang sudah turun, seperti saham LQ45 yang susut 0,43% dalam sepekan, jadi menarik karena terlihat murah.
Analis Philip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr menjelaskan, tekanan terhadap laba akan mengikis earning per share (EPS). Akibatnya, price to earning ratio (PER) diprediksi akan meningkat.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.