Berita Bisnis

Bank Memacu Kontribusi Kredit Otomotif

Selasa, 19 Maret 2019 | 06:50 WIB
Bank Memacu Kontribusi Kredit Otomotif

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan berusaha memaksimalkan penyaluran kredit otomotif melalui sinergi dengan perusahaan multifinance yang dimilikinya. Bank Mandiri, misalnya, melalui Mandiri Utama Finance (MUF) tahun ini mulai menggenjot segmen pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor roda dua.

Salah satunya melalui program Mandiri Kredit Motor untuk periode 18 Maret-31 Desember 2019 untuk nasabah payroll Bank Mandiri. Direktur Keuangan MUF Wiweko Probodjakti mengatakan, untuk program ini pihaknya menarget sebesar 60.000-70.000 penjualan motor tahun ini.

Namun menurutnya, dari sisi kapasitas, Bank Mandiri saat ini memiliki 3,2 juta nasabah Payroll. Menurutnya, dari segi kapasitas pihaknya bisa menjual motor hingga 180.000 unit di tahun 2019.

Tahun lalu saja, MUF setidaknya berhasil menjual 80.000 unit motor hasil sinergi antara Bank Mandiri dan mitra MUF. "Secara pembiayaan 60.000 sampai 70.000 dengan ticket size rata-rata Rp 16 juta–Rp 17 juta. Artinya target tahun ini sekitar Rp 1,2 triliun," katanya, Senin (18/3).

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo berharap, dengan sinergi ini bisa ikut mendongkrak bisnis kredit kendaraan bermotor (KKB) di tahun ini. "Kredit motor menjadi salah satu pelengkap layanan Bank Mandiri kepada nasabah," imbuhnya.

Sebagai informasi saja, tahun lalu KKB menyumbang 36,2% dari total kredit konsumer Bank Mandiri yang sebesar Rp 87,4 triliun.

Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk sejak dua tahun terakhir melakukan transformasi anak usahanya yaitu PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) agar lebih efisien dan menguntungkan. Salah satu bentuk transformasi yang dilakukan adalah menarget nasabah dengan risiko kredit yang terukur untuk menopang pertumbuhan yang sehat.

Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menyebut, pihaknya saat ini hanya tertarik menyalurkan kredit kendaraan bermotor (KKB) untuk pembelian mobil. Alasannya, pasar mobil masih lebih tinggi ditambah jumlah nasabah eksisting saat ini terus mengalami peningkatan.

Langkah transformasi ini dilakukan CIMB Niaga untuk mendongkrak bisnis multifinace sebagai bisnis ini di segmen kredit ritel. Dalam waktu dekat. Sinergi antara induk juga bakal dilakukan perseroan ini untuk lebih gencar melakukan penjualan alias melalui strategi cross selling. Selain juga menambah mitra dealer di beberapa kawasan.

Lani menyebut, dia optimistis dari sisi penjualan, nilai KKB yang disalurkan bisa tumbuh 25%. Catatan saja, tahun lalu nilai KKB yang tersalur mencapai Rp 6,22 triliun, atau setara 13% dari total kredit konsumer CIMB Niaga. Adapun pendapatan dan laba CNAF berkontribusi sekitar 14% dari pendapatan ritel CIMB Niaga.

Terbaru