ILUSTRASI. Umbi-umbian lokal langka.
Sumber: Tabloid Kontan | Editor: Hendrika
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Agustus saat paling tepat mengumpulkan benih umbi-umbian untuk bahan pangan. Bulan Juli kemarin sebenarnya sudah mulai ada, tetapi belum sebanyak Agustus. Benih itu dibiarkan sampai tumbuh sulur atau tunas, untuk ditanam pada awal musim penghujan.
Ada 19 umbi-umbian pangan yang ada di Indonesia. Dari 19 umbi-umbian itu ada lima umbi-umbian: Kentang, singkong, ubi jalar, talas, keladi, iles-iles/porang; yang dibudidayakan secara luas sebagai bahan pangan. Benihnya juga mudah diperoleh. Berarti masih ada 14 jenis umbi-umbian yang belum dibudidayakan secara optimum, bahkan sebagian nyaris punah. Ke 14 umbi-umbian itu adalah: Kentang hitam, talas sayur, kimpul plecet, suweg, gembili/gembolo, jebubug, gadung dan uwi-uwian lain, ganyong, garut, dan taka. Uwi-uwian merupakan bahan pangan penting di Afrika Tropis.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.