ILUSTRASI. Mobil listrik Wuling
Reporter: Eldo Christoffel Rafael, Kenia Intan, Muhammad Julian | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak beleid program percepatan kendaraan berbasis listrik terbit, sejumlah agen pemegang merek (APM) bersiap memasarkan kendaraan listrik di Indonesia. Namun, APM masih menunggu kepastian insentif agar dapat segera memproduksi kendaraan di dalam negeri.
Mengutip perhitungan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto, menjelaskan pengembangan kendaraan yang memanfaatkan teknologi baterai memerlukan biaya yang cukup besar, yakni bisa mencapai US$ 13.000. Angka tersebut lebih mahal dibandingkan dengan biaya kendaraan yang berbahan bakar bensin.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.