ILUSTRASI. Pertumbunan lapangan usaha bisa menandakan daya beli yang masih lemah sehingga terjadi penumpukan barang.
Reporter: Agung Hidayat, Muhammad Julian | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, lapangan usaha transportasi dan pergudangan tumbuh 24,28% per kuartal ketiga tahun ini. Namun kondisi tersebut tidak serta-merta menggambarkan gairah di industri logistik. Bahkan bisa saja, industri seret karena stok barang di gudang tidak bergerak.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita menilai, pertumbuhan lapangan usaha pergudangan pada kuartal ketiga tahun ini bisa memperlihatkan dua hal. Pertama, pergerakan barang yang mulai aktif. Kondisi sebaliknya yakni kedua, daya beli yang masih lemah sehingga terjadi penumpukan barang di gudang.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.