ILUSTRASI. Pekerja mengepak ubin porselen AQVA dari Essenza di pabrik PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) di Jatiuwung, Tanggerang, Banten (2/1). Essenza mengekspor ubin porselen ke salah satu mall di Korea Selatan yang dikembangkan oleh POSCO dengan nilai
Reporter: Agung Hidayat, Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sejumlah indikator menunjukkan tarif listrik bisa menyusut, pemerintah memastikan tarif tak berubah hingga akhir Juni nanti. Alhasil, kebijakan tersebut menjadi tantangan bagi industri manufaktur.
Selain tarif listrik Indonesia yang dinilai kurang kompetitif, beban energi tersebut mengikis peluang industri untuk bertumbuh di tengah stagnasi ekonomi
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.