ILUSTRASI. Pekerja melintas di dekat layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/12/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (27/12) ditutup menguat 0,16 persen atau 9,87 poin ke level 6.329,31. ANTARA FOTO/Indri
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: A.Herry Prasetyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China semakin menemui titik terang. Kedua raksasa ekonomi dunia itu memutuskan untuk meneken kesepakatan dagang fase pertama pada Rabu (15/1) di Gedung Putih, Washington DC. Salah satu efek positif dari lahirnya kesepakatan dagang tersebut adalah penguatan kurs rupiah.
Senior Vice President Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengatakan, sejak penandatangan kesepakatan dagang antara AS dengan China, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat cukup signifikan. Bahkan secara year-to-date (ytd), rupiah merupakan mata uang dengan performa terkuat setelah yuan China.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.