Berita Bisnis

Pembiayaan Modal Ventura Melonjak Tajam

Rabu, 03 Juli 2019 | 07:42 WIB
Pembiayaan Modal Ventura Melonjak Tajam

Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan yang disalurkan perusahaan modal ventura mengalir deras. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai akhir Mei 2019, industri modal ventura mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 10,1 triliun. Nilai ini meningkat 23,1% dibandingkan Mei 2018 yang mencapai Rp 8,2 triliun

"Tren positif di Mei 2019 atas total pembiayaan terutama dari pembiayaan usaha produktif. Itu artinya pemain modal ventura daerah sudah mengucurkan pembiayaan untuk UMKM," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Rimawan Yasin kepada KONTAN, Selasa (2/7) kemarin.

Segmen pembiayaan bagi hasil masih menjadi yang terbesar. Pembiayaan ini tercatat sebesar Rp 8,26 triliun atau tumbuh 29,06% dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 6,40 triliun.

Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan pembiayaan dan penyertaan adalah semakin bertambahnya pemain di bisnis ini. Pelaku usaha modal ventura sampai Mei 2019 tercatat mencapai 66 entitas. Angka tersebut bertambah lima perusahaan dari periode sama dari tahun 2017.

Dari seluruh pembiayaan modal ventura, porsi penyertaan saham termasuk yang naiknya lumayan. Asal tahu saja, penyertaan saham ini merupakan upaya modal ventura menyuntik banyak perusahaan teknologi finansial (tekfin).

Salah satunya Mandiri Capital Indonesia yang sudah mengalokasikan sejumlah dana untuk investasi ke dua hingga tiga fintech baru di tahun ini. Chief Executive Officer PT Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan dana yang disiapkan sekitar Rp 90 miliar di tahun ini.

Dari jumlah itu, sebesar Rp 40 miliar untuk investasi baru, dan Rp 50 miliar untuk pendanaan lanjutan kepada startup yang sudah tertera di portofolio anak usaha Bank Mandiri ini. "Kami tidak menargetkan jumlah startup yang kami investasikan," ujar Eddi.

Menekan NPF

Tak hanya mencatatkan pertumbuhan pembiayaan. OJK mencatat, rasio kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) industri modal ventura juga membaik. Pada Mei 2019 rasio NPF tercatat sebesar 3,97%, membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 4,97%.

Menurut Rimawan kondisi ini berkat perbaikan manajemen risiko yang dilakukan oleh pebisnis modal ventura. Agar tren semakin positif ia berharap kondisi perekonomian pasca pemilu kian membaik."Tentunya pendampingan dari modal ventura berjalan dengan baik serta dinamika ekonomi yang bisa kami antisipatif," tambah dia.

Terbaru