Berita Bisnis

Biar Lebih Hemat Ongkos Kirim Drum ke Pertamina, PICO Relokasi Pabrik

Selasa, 18 Juni 2019 | 06:25 WIB
Biar Lebih Hemat Ongkos Kirim Drum ke Pertamina, PICO Relokasi Pabrik

Reporter: Kenia Intan | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) berencana memindahkan salah satu lini produksi di Cikupa, Tangerang ke Marunda, Jakarta Utara. Pabrik ini kelak untuk melayani pesanan drum baja PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta.

Relokasi salah satu lini produksi tersebut memakan anggaran kurang lebih Rp 40 miliar. Dana tersebut untuk investasi tanah, bangunan dan mesin produksi. Sumber dananya terdiri dari 70% pinjaman dan 30% kas internal.

Pelangi Indah Canindo yakin, investasi pabrik di Marunda akan memangkas ongkos logistik. PICO memperkirakan bisa memangkas ongkos pengiriman dari semula Rp 10.000 per unit drum baja, menjadi Rp 4.000 per unit drum baja.

Semula, Pelangi Indah Canindo memiliki dua lini produksi di Cikupa. Status satu lini produksi di Cikupa yang tersisa, akan berproduksi seperti biasa. Kapasitas pabrik Cikupa saat ini sebesar 2.000 unit dalam satu hari.

Asal tahu saja, Pertamina adalah pelanggan yang sudah bermitra dengan Pelangi Indah Canindo sejak lama. Dalam setahun, mereka memproduksi sekitar 500.000 unit drum baja untuk Pertamina.

Hingga kuartal I 2019, Pertamina tercatat sebagai satu dari empat pelanggan utama Pelangi Indah Canindo. Penjualan produk jadi kepada Pertamina pada periode tersebut mencapai Rp 26,21 miliar atau sekitar 23,38%.

Namun kongsi bisnis dengan Pertamina juga mendatangkan risiko bisnis. Pelangi Indah Canindo wajib menggunakan bahan baku baja bikinan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk memenuhi pesanan Pertamina. Ketentuan tersebut ada dalam perjanjian bisnis yang melibatkan Krakatau Steel, Pertamina dan Pelangi Indah Canindo.

Nah, harga jual bahan baku baja Krakatau Steel lebih mahal ketimbang pemasok lain. Manajemen Pelangi Indah Canindo menghitung, perbedaan harganya bisa mencapai Rp 5.000 per kilogram (kg). Karena itu, mereka mengaku kinerja bottom line tidak optimal. Tahun lalu misalnya, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih susut 22,09% year on year (yoy) menjadi Rp 15,73 miliar.

Demi mencari solusi, Pelangi Indah Canindo berupaya mengajukan penawaran ulang kepada Pertamina. Mereka berharap bisa membeli bahan baku baja dari pemasok lain. "Juli ini sudah ada hasilnya, dalam tender sudah dimuat di berita acara, tapi masih untuk suplai tahap pertama," kata Rubianto, Direktur PT Pelangi Indah Canindo Tbk saat paparan publik, Senin (17/6).

Mengintip materi paparan publik Juni 2019, Pelangi Indah Canindo membidik pendapatan Rp 791,38 miliar. Target kontribusinya dari drum lubricant.

Oh ya, pada Senin (17/6) Pelangi Indah Canindo menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Rapat tersebut menyetujui pembagian dividen tahun buku 2018 sebesar Rp 5 per saham. Sekadar informasi, sebelumnya mereka membagikan dividen tahun buku 2017 dengan besaran yang sama.

Terbaru