ILUSTRASI. Malaysia diperkirakan akan menghabiskan 77,3 miliar ringgit atau US$ 17,6 miliar untuk subsidi dan bantuan tunai tahun ini. REUTERS/Lim Huey Teng
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia diperkirakan akan menghabiskan 77,3 miliar ringgit atau US$ 17,6 miliar untuk subsidi dan bantuan tunai tahun ini. Nilai tersebut merupakana jumlah terbesar dalam sejarah untuk membantu meredam dampak kenaikan harga.
Data pemerintah minggu ini menunjukkan jika harga barang telah melonjak di Malaysia dalam beberapa bulan terakhir karena gangguan rantai pasokan, kekurangan tenaga kerja dan dampak perang di Ukraina. Inflasi makanan naik 5,2% dari tahun sebelumnya di Bulan Mei atau tertinggi sejak November 2011.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.