Berita Global

Terjepit Pemain Raksasa, Layanan Streaming Quibi Cuma Bertahan Enam Bulan

Kamis, 22 Oktober 2020 | 08:37 WIB
Terjepit Pemain Raksasa, Layanan Streaming Quibi Cuma Bertahan Enam Bulan

Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALURU (Reuters). Layanan streaming Quibi, Rabu (21/10), mengumumkan rencana penghentian kegiatan operasi dan memulai proses penjualan asetnya. Pengumuman ini muncul hanya enam bulan setelah Quibi meluncurkan layanannya.

Pengumuman itu mencerminkan dominasi para pemain besar, seperti Netflix, Prime Video Amazon, Disney+ dan Apple TV+ di layanan streaming. Pemain berskala kecil harus berjuang untuk mempertahankan anggaran konten dan persediaan acara.

neBaca Juga: Persaingan Kian Ketat, Netflix Alami Penurunan Jumlah Pelanggan Baru di Kuartal 3

“Dunia telah berubah secara dramatis sejak Quibi diluncurkan dan model bisnis mandiri kami tidak lagi dapat dijalankan,” demikian pernyataan Jeffrey Katzenberg, pendiri Quibi.

Quibi yang berbasis di Los Angeles menawarkan hiburan dan berita dalam episode berdurasi 10 menit atau kurang di ponsel, awalnya dipromosikan untuk ditonton saat bepergian. Layanan ini dihargai $ 5 sebulan dengan iklan, atau $ 8 sebulan tanpa iklan.

“Kegagalan kami bukan karena kurang berusaha; kami telah mempertimbangkan dan menghabiskan setiap opsi yang tersedia bagi kami, "kata Kepala Eksekutif Meg Whitman dan Katzenberg dalam sebuah surat kepada karyawan.

Mereka mengatakan kegagalan tersebut bisa jadi karena idenya sendiri tidak cukup kuat untuk membenarkan layanan streaming mandiri atau karena waktunya.

Quibi, yang didukung oleh $ 1,8 miliar dari studio Hollywood dan investor lainnya, diluncurkan pada 6 April ketika penonton berlindung di rumah untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga: Kini sukses dan populer, Jennie BLACKPINK bahas kesan menggapai impian masa kecilnya

Acara populer di layanan ini termasuk "Permainan Paling Berbahaya" yang dibintangi Liam Hemsworth dan Christoph Waltz dan "Pengadilan Chrissy" serta acara berita dan bincang-bincang seperti "Di Seluruh Dunia oleh BBC News" dan "Laporan oleh NBC News".

Selain penjualan iklan, Quibi telah menghasilkan US$ 3,3 juta dari pendapatan langganan sejak diluncurkan. Namun, pendapatan Quibi terus menurun sejak Juli, menurut firma analitik Apptopia.

 

Selanjutnya: Harga Emas Menanti Keputusan Stimulus AS

 

Terbaru