ILUSTRASI. Miniatur bendera Jepang dan Amerika Serikat di dealing room sebuah perusahaan forex online di Tokyo, Jepang. (13/06/2022). REUTERS/Issei Kato
Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang menghabiskan hingga 2,8 triliun yen, atau setara Rp 296 triliun lebih, saat mengintervensi pasar valuta asing, untuk menopang yen, sepanjang pekan lalu. Merujuk ke data Kementerian Keuangan Jepang tersebut, berarti Tokyo telah mempergunakan 15% dari total dana yang disediakan untuk intervensi.
Sebelum data itu diterbitkan, pialang pasar uang di Tokyo memperkirakan Pemerintah Jepang menggunakan dana hingga 3,6 triliun yen (Rp 380,61 triliun). Penjualan dolar yang terjadi pekan lalu merupakan kali pertama Tokyo mengintervensi pasar valuta dalam 24 tahun terakhir.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.