Berita Market

Berkat Divestasi Aset, Laba Jasa Marga (JSMR) Meroket 375,52%

Selasa, 09 November 2021 | 08:13 WIB
Berkat Divestasi Aset,  Laba Jasa Marga (JSMR) Meroket 375,52%

ILUSTRASI. Foto udara kendaraan yang melintas di Gerbang Tol Simpang Susun Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.

Reporter: Nur Qolbi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatat pendapatan Rp 10,63 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Angka tersebut naik 0,80% secara tahunan.

Yang dahsyat, laba bersih perusahaan pelat merah ini melesat 375,52% jadi Rp 749,42 miliar. Tapi lonjakan laba bersih ini terjadi karena ada keuntungan dari divestasi aset investasi, Rp 788,74 miliar.

Memang, JSMR juga berhasil menekan beban umum dan administrasi sebesar 11,7% secara tahunan jadi Rp 801,14 miliar. Emiten ini juga mengurangi beban pajak atas penghasilan keuangan hingga 28,84% secara tahunan menjadi Rp 19,12 miliar.

Bisnis emiten pengelola jalan tol ini juga mulai pulih. Pendapatan tol JSMR tercatat meningkat 21,57% secara tahunan menjadi Rp 7,6 triliun per kuartal tiga lalu. Bisnis tol berkontribusi 71,63% pada total pendapatan JSMR.

Corporate Secretary JSMR Reza Febriano menjelaskan, kenaikan pendapatan tol menunjukkan volume kendaraan terus meningkat. Kenaikan ini diyakini juga masih akan terjadi di sisa tahun ini.

Realisasi volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada Oktober 2021 jalan tol JSMR di seluruh Indonesia naik 63,03%, dibandingkan dengan LHR pada masa PPKM Darurat bulan Juli 2021. "Kemudian, jika dibandingkan dengan masa PPKM level 4 di Agustus 2021, LHR jalan tol Jasa Marga Group naik 25,23%," terang Reza, Senin (8/11).

JSMR juga mencatat kenaikan pendapatan usaha lainnnya 12,04% secara tahunan menjadi Rp 654,53 miliar. Namun, pendapatan konstruksi menekan kinerja top line emiten ini setelah turun 36% secara tahunan jadi Rp 2,37 triliun. Segmen bisnis usaha lain dan bisnis konstruksi masing-masing berkontribusi 6,16% dan 22,31% terhadap total pendapatan emiten ini.

Analis Panin Sekuritas Restu Pamungkas menilai kinerja JSMR masih inline dengan proyeksi yang ia buat. " Kami tetap merekomendasikan hold dengan target harga Rp 4.100," tulis dia dalam risetnya.

Menurut Restu, bisnis JSMR masih menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, masih ada risiko penurunan pendapatan jalan tol, jika kasus Covid-19 kembali meningkat. Kedua, ada risiko peningkatan posisi net gearing.

Net gearing JSMR meningkat jadi 2,39 kali per kuartal tiga lalu. Ini sejalan dengan kenaikan utang bersih yang mencapai Rp 64,1 triliun di periode tersebut. Alhasil. beban keuangan juga naik 33,1% dari tahun sebelumnya.

 

Terbaru