kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulog cari negara potensial untuk impor jagung


Kamis, 08 November 2018 / 18:36 WIB
Bulog cari negara potensial untuk impor jagung
ILUSTRASI. Jagung pakan ternak


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulog pastikan impor jagung akan dilakukan akhir tahun ini. Saat ini Bulog sedang membuka tender untuk mencari negara potensial agar jagungnya bisa di impor ke Indonesia. Adapun jumlah jagung impor ini akan dilakukan sebanyak 100.000 ton.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar menyebutkan bahwa proses pengiriman jagung akan dilakukan secara bertahap yang rencananya akan diimpor dari Argentina dan Brasil.

“Pokoknya sebelum Januari kita ngirim, 30 hari pengapalannya. Pokonya akhir Desember ini masuk. Itu sekali pengapalan ini 70.000 ton, lalu 30.000 ton. Bertahap ya,” kata Bachtiar kepada Kontan.co.id, Kamis (8/11).

Sementara, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebut bahwa keputusan impor perlu dilakuakan pendataan karena Bulog tidak mau jika kualitas jagung yang baik ketika sampai di Indonesia. Bahkan dalam dua minggu ini rencana penetapan negara pengimpor akan diputuskan.

“Ini sedang di jajaki, saya ingin kualitas pertama kali, lalu stok, dan kecepatan pengiriaman. Ada beberapa negara yang (berpotensi) supply nya, misalkan Brasil, Vietnam dan Tahiland,” jelasnya.

Masalah jagung yang mahal ini memang membuat para peternak ayam menjadi kesulitan, oleh karena itu, Budi Waseso menyebutkan sejauh ini untuk desakan warga Blitar akan kebutuhan jagung, pemerintah akan mendistribusikan stok jangung yang ada untuk para peternak.

“Tapi sudah ada stok di dalam negeri yang akan kita distribusikan dalam waktu dekat ini. Tapi hitungannya belum pasti. Ini dari kelompok tani,” kata Buwas.

Beberapa daerah yang dinilai berpotensi dalam penyerapan jagung adalah Sulawesi, Jawa Timur, Gorontalo, Slawesi Tenggara dan Manado. Beberapa kawasan ini dinilai memiliki surplus produksi jagung, sehingga bisa segera di serap untuk pakan ternak.

“Daerah itu kan surplus jagungnya. Nanti akan kita ambil untuk peternak di Blitar. Awal minggu ini dia butuh sekitar 2.000 ton,” ungkap Budi Waseso.

Saat ini Budi Waseso mengaku akan mendata seluruh peternak ayam di Blitar untuk mengetahui persisnya jumlah kebutuhan peternak. Jagung ini dikatakan tidak akan ditimbun, karena Bulog mengaku tidak memiliki gudang dalam kapasitas yang mencukupi untuk menampung sejumlah jagung.

“Enggak mungkin langsung semua di gelontorkan. Kita sudah mendata dan secepatnya kita salurkan ke peternak itu. Secara khusus kita tidak ada gudang jagungnya. Makanya space sesuai kebutuhan misalkan Jawa Timur berapa? kita siapkan. Jawa Tengah berapa? kita siapkan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×