Berita

Duh, Harga Emas Hari Ini Masih Di Jalur Penurunan Mingguan Terbesar

Jumat, 08 November 2019 | 19:18 WIB
Duh, Harga Emas Hari Ini Masih Di Jalur Penurunan Mingguan Terbesar

ILUSTRASI. Seorang karyawan menunjukkan emas satu gram Combibar di sebuah pabrik pengolahan emas Valcambi SA in Balerna, Swiss, 20 Desember 2012.

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini (8/11) terus melorot, berada di jalur penurunan mingguan terbesar mereka dalam dua setengah tahun terakhir, setelah dolar Amerika Serikat (AS) semakin perkasa plus optimisme di sekitar pembicaraan perdagangan AS-China.

Di pasar spot, harga emas hari ini turun 0,1% menjadi US$ 1.465,97 per ons troi pada pukul 18.01 WIB, siap untuk penurunan mingguan terbesar, sekitar 3%, sejak Mei 2017. Kemarin (7/11), harga emas turun ke level terendah sejak 1 Oktober di US$ 1.460,75.

"Emas turun karena dolar AS berjalan dengan baik dan beberapa orang yang membeli emas sebagai tempat yang aman mulai bergerak keluar," kata Analis ABN Amro Georgette Boele kepada Reuters. "Anda akan mendapatkan beberapa profit-taking yang mendorong harga emas lebih rendah".

Baca Juga: Investor kian berani ambil risiko, harga emas memburuk

Indeks dolar AS menuju keuntungan mingguan karena mendapat sentimen dari kabar soal Beijing dan Washington yang sepakat untuk membatalkan tarif. Ini sebagai bagian dari perjanjian pendahuluan potensial untuk mengakhiri perang dagang mereka yang sudah berlangsung 16 bulan.

Tapi, beberapa keraguan muncul lantaran pejabat di dalam dan luar Gedung Putih menentang gagasan pembatalan tarif atas impor China. Ketidakpastian ini yang membuat kejatuhan harga emas hari ini menjadi terbatas.

"Sekarang kami trading di tengah pada banyak spekulasi dan tidak ada bukti yang kuat atau sesuatu yang spesifik," ujar Craig Erlam, Analis Pasar Senior OANDA, yang menambahkan, harga emas bisa kembali ke US$ 1.440 jika kesepakatan perdagangan fase satu ditandatangani bulan depan.

Baca Juga: Harga emas masih belum bisa bangkit, ini penyebabnya

Sedang bursa saham Eropa yang melemah setelah mencapai puncak tertinggi pada sesi sebelumnya sebagai sinyal yang bertentangan dari kemajuan China dan AS dalam pembicaraan perdagangan. Ini mengempiskan harapan pasar dari gencatan senjata dalam waktu dekat.

"Sementara perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan suku bunga rendah tetap menjaga harga emas, perkembangan positif untuk emas sekarang telah sebagian besar dimainkan," sebut Analis Capital Economics dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Harga emas Antam kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 745.000 per gram

Terbaru
IHSG
7.288,81
0.29%
-21,28
LQ45
985,97
0.44%
-4,40
USD/IDR
15.853
0,35
EMAS
1.222.000
0,41%