Berita Market

Ini Alasan Investor Tak Perlu Cairkan Surat Utang Ritel ST004 dan SBR006 Lebih Awal

Sabtu, 25 April 2020 | 09:11 WIB
Ini Alasan Investor Tak Perlu Cairkan Surat Utang Ritel ST004 dan SBR006 Lebih Awal

ILUSTRASI. Nasabah membeli Sukuk Tabungan (ST) Seri ST006 melalui aplikasi BNI Mobile Banking di Jakarta, Senin (4/11/2019). Pemerintah menerbitkan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel terakhir tahun 2019 secara daring, yakni Sukuk Tabungan (ST) seri ST006 de

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memberi kesempatan kepada para pemegang surat utang ritel Sukuk Tabungan ST004 dan Saving Bond Ritel SBR006 mencairkan dana di awal. Ini sesuai dengan ketentuan awal yang ditetapkan penerbit.

Dalam rilis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR)  Kementerian Keuangan, investor yang berhak melakukan  early redemption setidaknya memiliki dua unit kepemilikan atau minimal Rp 2 juta. Sementara untuk nilai maksimal early redemption hanya 50% dari setiap transaksi pembelian.

Baca Juga: Diperkirakan Menguat, Begini Prediksi Kurs Rupiah Pekan Depan

Waktu early redemption ST004 mulai 23 Mei, sedangkan SBR006 mulai 27 April 2020. Masa early redemption surat utang ritel tersebut pada 4 Mei. Sedangkan settlement pada 11 Mei 2020.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas Made Adi Saputra menerangkan, saat ini sebenarnya imbal hasil ST004 dan SBR006 tergolong cukup tinggi, yakni 7,95% per tahun. Oleh karena itu, dia menyarankan kepada para pemilik dua obligasi ritel tersebut tidak melakukan early redemption.

Baca Juga: Transaksi Saham Sepi Selama Ramadhan, Ini yang Perlu Investor Cermati

Investor sebaiknya menunggu hingga jatuh tempo. "Early redemption sebaiknya baru dilakukan jika pertimbangan nasabah adalah mencari likuiditas. Tapi kalau memang tidak butuh likuiditas, keep saja," saran Made, kemarin.

Setali tiga uang, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto juga mengatakan bahwa sebaiknya setiap investor yang berinvestasi di sukuk ritel atau ORI terus melanjutkan masa investasi hingga jatuh tempo surat berharga tersebut.

Tidak ada lagi instrumen dengan tingkat bunga sama

"Kecuali merasa bisa mendapatkan instrumen sejenis dengan kupon yang lebih tinggi, atau mau masuk ke saham yang sekarang valuasinya sudah murah. Mungkin early redemption bisa jadi pilihan bagi nasabah," kata dia.

Early redemption kali ini akan dilakukan melalui sistem elektronik yang ada di mitra distribusi tempat investor memesan. Kemudian, investor mengajukan early redemption dengan memasukkan nominal yang diinginkan melalui sistem elektronik pada mitra distribusi.

Baca Juga: Merosot Hampir 3% di Pekan Ini, Begini Proyeksi IHSG Pekan Depan

Apalagi menurut para analis sifat kedua surat utang ritel tidak menyesuaikan suku bunga ketika tren bunga acuan turun. Di pasaran juga tidak ada lagi aset dengan tingkat bunga yang sama.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto juga menegaskan pilihan instrumen investasi lain saat ini terbatas. Ramdhan mengatakan, early redemption bisa dilakukan nasabah ketika pemerintah menerbitkan seri yang baru. Dana kemudian bisa dipindahkan.

Baca Juga: Realisasi Buyback Saham Baru 4,5%, IHSG Naik 3,5% dalam Sebulan Terakhir

"Tapi dengan adanya pandemi virus corona saat ini, sangat sulit rasanya pemerintah akan mengeluarkan seri baru tersebut. Sehingga tetap memegang ST004 dan SBR006 hingga jatuh tempo masih jadi pilihan paling baik saat ini," kata Ramdhan.

Jatuh tempo ST004 dipatok pada 10 Mei 2021. Sedangkan jatuh tempo SBR006 ditetapkan 10 April 2021.

Terbaru