kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan harga dalam dua hari mendorong SUN ke area jenuh beli


Senin, 19 November 2018 / 11:24 WIB
Kenaikan harga dalam dua hari mendorong SUN ke area jenuh beli
ILUSTRASI. Pasar Modal


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan lalu imbal hasil surat utang global cenderung menurun. Harga surat utang global naik karena meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven seiring dengan koreksi besar yang terjadi di pasar saham.

I Made Adi Saputa Analis Fixed Income MNC Sekuritas mengungkapkan secara teknikal harga SUN masih bergerak pada tren kenaikan harga. "Hanya saja perlu diwaspadai adanya potensi koreksi dimana kenaikan harga yang terjadi dalam dua hari terakhir telah mendorong harga SUN kembali mendekati area jenuh beli (overbought)," kata Made dalam riset, Senin (19/11).

Pada perdagangan hari ini, Made menyarankan pelaku pasar tetap mencermati pergerakan SUN di pasar sekunder. Dengan minimnya data domestik yang akan disampaikan pada pekan ini hingga akhir bulan November 2018, membuat faktor eksternal akan lebih mempengaruhi pergerakan harga SUN di pasar sekunder.

Dari dalam negeri, agenda yang dinantikan adalah pelaksanaan lelang SUN pada 21 November 2018. Jelang pelaksaan lelang, harga SUN di pasar sekunder biasanya bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami koreksi.

Adapun, faktor eksternal yang perlu dicermati adalah notulen dari Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa yang disampaikan pada Kamis waktu setempat. "Fokus perhatian investor adalah pada kebijakan yang akan diambil oleh bank sentral tersebut di masa mendatang," kata Made.

Sementara, Ahmad Mikail, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, yield SUN seri acuan tenor 10 tahun di hari ini diperkirakan akan bergerak turun didorong oleh pelemahan yield US Treasury dan menguatnya rupiah.

Yield US Treasury tenor 10 tahun pada perdagangan akhir pekan lalu turun 5 basis poin ke level 3,06%. Turunnya yield US treasury tersebut didorong kekhawatiran investor melambatnya pertumbuhan ekonomi AS di triwulan keempat. Data penjualan rumah baru di AS tercatat turun 5,5% di bulan September dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara, Ahmad memproyeksikan hari ini rupiah berpotensi menguat karena dollar AS akan melemah pada mata uang kuat utama dunia lainnya terutama euro setelah Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte dikabarkan akan berunding dengan komisi Uni Eropa soal deifist anggaran Italia yang sebelumnya ditolak oleh komisi Uni Eropa.

Ahmad memproyeksikan, yield SUN tenor 10 tahun hari ini bergerak di rentang 7,9%-8,0%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×