ILUSTRASI. Lonjakan harga listrik grosir di Singapura sudah merembet ke harga listrik ritel dengan penurunan diskon dan kenaikan fixed price. REUTERS/Edgar Su
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura tampaknya masih keteteran menghadapi kenaikan harga listrik karena krisis energi global. Terbaru, tiga penyedia energi di Singapura keluar dari pasar dan paling tidak dua perusahaan lain telah berhenti menerima klien baru karena harga listrik grosir meroket. Lonjakan harga sudah merembet ke listrik ritel dengan penurunan diskon dan kenaikan fixed price.
Singapura adalah salah satu dari sedikit negara di Asia dengan pasar ritel listrik yang sepenuhnya diliberalisasi. Perusahaan-perusahaan pembangkit listrik di Singapura menjual listrik di Singapore Wholesale Electricity Market (SWEM) setiap setengah jam. Harganya ditentukan oleh penawaran dan permintaan pada saat itu.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.