Berita Global

Pemegang Sahamnya Terancam Default, Saham Suncity Group Mengalami Suspensi

Kamis, 09 Desember 2021 | 16:23 WIB
Pemegang Sahamnya Terancam Default, Saham Suncity Group Mengalami Suspensi

ILUSTRASI. Bagian dalam kasino Wynn di Makau. Sumber foto : mayfaircasino.com

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Perdagangan saham Suncity Group Holdings Ltd Makau dan unitnya Summit Ascent Holdings Ltd mengalami penangguhan perdagangan pada Kamis (9/12). Suspensi dilakukan pengelola bursa menunggu pernyataan sehubungan dengan kemungkinan gagal bayar pinjaman.

Alvin Chau, CEO Suncity serta pendiri operator junket terbesar Makau yang mendatangkan pemain papan atas untuk bermain di kasino, ditangkap polisi bulan lalu. Chau dituding merancang perjudian lintas batas negara

Saham Suncity dihentikan menunggu pengumuman "sehubungan dengan kemungkinan default pinjaman oleh rekanan pemegang saham pengendali perusahaan dan kemungkinan penegakan sekuritas yang dibebankan," demikian pernyataan tertulis Suncity Group.

Baca Juga: Suncity Group Menutup Semua Ruang Perjudian VIP di Makau Pasca sang CEO Ditangkap

Menyusul penangkapan Chau, kegiatan operasional jaringan junket miliknya menutup semua ruang judi VIP di Makau, awal bulan ini.

Operasi junket Chau, yang juga mengusung nama Suncity, diperkirakan menyumbang seperempat dari total pendapatan perjudian di Makau.

Penutupan ruang permainan milik jaringan Chau diperkirakan akan memperburuk bisnis operator kasino di pulau itu. Dampaknya diperkirakan juga merambat ke banyak lini bisnis Suncity Group seperti restoran, bar, dan hotel.

Baca Juga: Macau casino revenue slides 8.5% in November

Regulator game Macau juga telah memerintahkan operator junket di bekas jajahan Portugis itu untuk berhenti menawarkan fasilitas kredit ke pelanggan, menurut perusahaan pialang Bernstein.

Penangkapan Chau mencerminkan tekad Makau dan otoritas di Tiongkok daratan untuk melakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu atas mereka yang mempromosikan perjudian di Tiongkok daratan. Di negeri itu, perjudian merupakan hal yang melanggar hukum. 

Secara bersamaan, China dan Makau berupaya untuk mengendalikan aliran dana yang mengalir keluar. Beijing mengelompokan arus dana yang keluar dari perbatasannya sebagai risiko keamanan nasional.

Terbaru