Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
| Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan perbankan dari pemulihan atas kredit yang sudah hapus buku atau recovery income meningkat cukup tinggi pada semester I 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya memulihkan kredit sebesar Rp 1,16 triliun pada semester I 2021 atau meningkat 60% year on year (yoy) sebesar Rp 727 miliar.
Adapun kredit hapus buku BNI mencapai Rp 4,89 triliun atau naik dari Rp 3,31 triliun pada semester I 2020. Dengan begitu, tingkat pemulihan mencapai 23,7% dari kredit hapus buku, naik dari 21,9% pada tahun lalu.
Recovery tertinggi berasal dari kredit segmen kecil yakni Rp 572 miliar, menyusul segmen konsumer Rp 214 miliar, segmen korporasi Rp 199 miliar dan segmen medium Rp 179 miliar.
David Pirzada Direktur Manajemen Risiko BNI mengatakan, kenaikan recovery income BNI tersebut berasal dari penjualan likuidasi jaminan kredit. BNI lebih agresif melelang aset dan penagihan. "Kami digitalisasi penjualan jaminan melalui e-lelang," kata David, Sabtu (28/8).
Hingga akhir tahun ini BNI menargetkan recovery income bisa lebih dari Rp 3 triliun.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan peningkatan recovery income pada separuh pertama tahun ini sebesar 49% yoy menjadi Rp 124,6 miliar.
Direktur Collection & Asset Management Bank BTN Elizabeth Novi menjelaskan peningkatan pemulihan kredit tidak lepas dari strategi BTN menjual kredit bermasalah termasuk kredit hapus buku.
Bank BTN juga mengoptimalkan portal Rumah Murah BTN yang berisi agunan-agunan yang akan dijual. "Tahun 2021, Bank BTN menargetkan penerimaan atau recovery kredit yang sudah dilakukan hapus buku lebih dari Rp 300 miliar atau naik hampir dua kali lipat dengan realisasi selama 2020," kata Novi.
BTN menargetkan menjual 8.140 unit aset dengan proyeksi nilai recovery mencapai Rp 2,1 triliun di 2021. Sementara kredit hapus buku diproyeksi akan turun 15% yoy. Sebab BTN akan agresif meningkatkan penjualan kredit bermasalah, termasuk kredit yang sudah di hapus buku.
Sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) meraih recovery income Rp 2,09 triliun atau meningkat 33% yoy. Adapun kredit hapus buku naik dari Rp 6,14 triliun menjadi Rp 7,27 triliun.