ILUSTRASI. Direktur Utama PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) Hardianto Atmadja (kedua kiri)?bersama Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno dan Direktur Utama PT Sinarniaga Sejahtera Ruli Tobing (kanan) memperkenalkan produk Garuda Slondok pada kegiatan 'Spreading Day' di Jakarta Selatan, Sabtu (11/11/2023). Garuda Slondok merupakan camilan tradisional Indonesia dengan kearifan lokal yang dikemas sentuhan inovasi modern dalam hal bentuk, rasa, kemasan, dan kenyamanan konsumen. (KONTAN/Baihaki)
Reporter: Leni Wandira | Editor: Havid Vebri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah sangat berdampak terhadap industri makanan dan minuman. Pasalnya, industri ini harus mengimpor sejumlah bahan baku.
Penguatan dollar AS membuat barang impor menjadi lebih mahal, sehingga berpengaruh pada harga pokok produksi, serta biaya logistik.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.