Bankir memperkirakan hasil keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan pekan ini belum akan mengubah kondisi likuiditas perbankan. ​

Outstanding KPR per Oktober hanya tumbuh 10,85% YoY, trennya melambat sejak menyentuh pertumbuhan di atas 14% pada Juni dan Juli.​

BI menyebut likuiditas perbankan longgar tercermin dari pemenuhan kewajiban rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial alias PLM perbankan​

Beberapa bank optimistis bisa mencetak kredit tumbuh di rentang target BI sebesar 11%-13%. Sebagian lagi pesimis karena tekanan likuiditas 

Selain faktor margin, kenaikan SBDK disebabkan membengkaknya biaya tenaga kerja, biaya promosi dan pemasaran bank. 

Perbankan melihat tantangan pengetatan likuiditas masih akan berlanjut hingga 2025, sehingga bisa menekan ekspansi kredit

Perbankan masih dihadapkan dengan tantangan pengetatan likuiditas. Bankir memperkirakan tantangan itu kemungkinan masih bisa berlanjut.

Kredit UMKM tercatat mengalami tren perlambatan sejak awal tahun hingga Juli 2024

Para bankir menyebut telah merancang penguatan dana murah untuk menahan penurunan NIM tahun

Tantangan bank mencetak laba masih berat di tengah tingginya suku bunga dan batalnya relaksasi restrukturisasi kredit