Situasi ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi keberhasilan redenominasi. Ada beberapa aspek yang membuat kebijakan ini gagal.

Negara ini butuh upah yang layak dan iklim usaha yang sehat. Keduanya bisa berjalan jika semua pihak bersedia mendekat ke tengah.

Jika kita ingin membangun bangsa yang sehat, maka jangan biarkan penyangkalan menjadi infeksi pertama.

Pertumbuhan dana kelolaan ini mencerminkan kepercayaan investor yang pulih setelah masa sulit pasca-pandemi.

Melonjaknya angka pengangguran itu sejalan dengan tren pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih tetap marak hingga saat ini.​

Redenominasi bukan sekadar menghapus nol di atas kertas, melainkan membangun kepercayaan baru terhadap nilai ekonomi Indonesia.

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama.

Bank Himbara kini menawarkan simpanan dalam dolar dengan bunga tinggi, berlawanan dengan tren penurunan suku bunga secara global dan domestik.

Redenominasi, dalam arti yang lebih dalam, adalah ujian terhadap arsitektur kepercayaan kita sebagai bangsa.

Gugatan institutional legal standing adalah kewenangan OJK sebagai regulator untuk mengajukan gugatan dalam upaya melindungi konsumen.

Pertumbuhan ekonomi 2025 dan dengan proyeksi 2026 yang masih stagnan adalah tantangan besar bukan hanya semata demi pertumbuhan tinggi. 

Ditetapkannya Marsinah sebagai pahlawan nasional membuat pemerintah dan pelaku industri tidak lagi takut melihat suara buruh jadi ancaman.

Perubahan iklim kini sudah tidak lagi menunggu hasil sidang tapi harus mulai bergerak di luar ruang sidang.

Laju ekonomi yang tertahan harus segera dijawab pemerintah dengan memberi insentif tetap sasaran ke industri dan masyarakat.

Amerika Serikat telah berhasil merencanakan dan mengembangkan platform yang cukup canggih untuk kepentingan pekerja.

Basic EPS adalah laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi jumlah saham biasa yang beredar. 

Pertumbuhan konsumsi yang sehat seharusnya bertumpu pada peningkatan pendapatan riil, bukan kemudahan berutang.

Kecenderungan pejabat yang gemar menonjolkan produk-produk asing menunjukkan lemahnya kepercayaan diri terhadap industri nasional.

​Konsumsi rumah tangga, yang selama ini berkontribusi paling dominan terhadap perekonomian nasional, hanya tumbuh 4,89% (yoy).

Pemerintah harusmulai ambil ancang-ancang meneruskan upaya mengejar target emisi nol bersih dan memitigasi perubahan iklim.

Teknologi yang canggih sekalipun tidak bisa melindungi masyarakat banyak jika kewaspadaan masih lemah.​

Pertumbuhan 5,04% bagus, tetapi kualitasnya belum menyentuh esensi pemerataan. Angka positif, tetapi belum sepenuhnya memperbaiki taraf hidup.

Bagi Indonesia, menjaga kredibilitas di mata pasar internasional sama pentingnya dengan menjaga kesejahteraan masyarakat di dalam negeri.

Harapannya, konsumsi masyarakat yang meningkat bisa memudarkan fenomena Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya).

Anak usaha hampir tak punya ruang untuk menolak proyek yang ditetapkan induk, terutama ketika mayoritas portofolionya bergantung pada induk.