Permintaan emas sebagai aset safe haven akan terus menguat, didorong oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik. 

Konflik geopolitik dan pembelian emas sejumlah bank sentral global menjadi katalis positif bagi harga logam mulia.

Emiten pertambangan emas, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) optimistis, kinerjanya akan berkilau sejalan lonjakan harga komoditas emas. 

Pembelian emas oleh bank sentral India, Turki, dan Polandia mencakup 60% dari total pembelian emas oleh bank sentral di dunia sepanjang 2024.

Freeport Indonesia terus mereklamasi eks tambang terbuka Grasberg, FI juga terus mengeduk ore perut bumi, penghasil tembaga, emas hingga perak.  

Tahun depan harga komoditas cenderung tertekan akibat ketidakpastian perekonomian global dan kebijakan Donald Trump.

Prospek harga emas diprediksi masih mengkilap di tahun depan dan masih menarik untuk menjadi instrumen investasi dalam jangka panjang.

Penurunan harga emas batangan Logam Mulia  (LM) Antam yang terjadi pertengahan bulan ini, membuat persediaan emas di sejumlah gerai LM kosong. 

Mengamankan portofolio investasi saat kondisi penuh ketidakpastian. Terpilihnya kembali Trump sebagai Presiden AS membawa gejolak ketidakpastian. 

Tidak tersedianya stok emas batangan Antam bisa terjadi karena masalah logistik ataupun permintaan.