Anggaran MBG Tahun Ini Bisa Tembus Rp 171 Triliun

Senin, 20 Januari 2025 | 07:15 WIB
Anggaran MBG Tahun Ini Bisa Tembus Rp 171 Triliun
[ILUSTRASI. Siswa memperlihatkan paket makanan bergizi saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 10 Batam, Kepulauan Riau, Senin (13/1/2025). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Spt.]
Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah berbagai persoalan dalam pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG), pemerintah menilai anggaran MBG sebesar Rp 71 triliun pada tahun ini masih kurang.

Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan pihaknya perlu tambahan anggaran Rp 100 triliun untuk menyasar 82,9 juta penerima manfaat MBG di tahun ini. Artinya, anggaran MBG tahun ini totalnya bisa menembus Rp 171 triliun. 

Kepala BGN, Dadan Hindayana menyebut hitung-hitungan ini telah disampaikannya kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat koordinasi terbatas, pada Jumat (17/1) pekan lalu. Menurut Dadan, kepala negara ingin mempercepat penyaluran MBG dan menargetkan sebanyak 82,9 juta penerima manfaat di tahun ini.

"Dari hitungan kami, kalau tambahan terjadi di September Rp 100 triliun sudah cukup memberi makan 82,9 juta (penerima manfaat)," ungkap dia. 

Baca Juga: Pemerintah Kerek Anggaran MBG

Dadan mengakui total anggaran yang sudah dialokasikan sebesar Rp 71 triliun tahun ini memang hanya untuk kebutuhan 15 juta-17,5 juta penerima manfaat. Sehingga untuk mencapai target pemerintah sebanyak 82,9 juta penerima, diperlukan penyesuaian anggaran kembali. 

Dadan pun mengklaim tambahan anggaran MBG tersebut sudah diketahui oleh Kementerian Keuangan dan mendapatkan sinyal positif. Walau begitu, kepastian tambahan anggaran MBG tersebut akan disampaikan secara resmi oleh Presiden  Prabowo Subianto.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Properti Naik Signifikan Sebulan Terakhir, Diprediksi Masih bisa Naik Lagi
| Rabu, 14 Mei 2025 | 13:10 WIB

Saham Properti Naik Signifikan Sebulan Terakhir, Diprediksi Masih bisa Naik Lagi

Proyeksi kenaikan lanjutan saham-saham properti didukung oleh sejumlah sentimen positif, di antaranya penurunan suku bunga acuan.

Filipina Mau Setop Ekspor Bijih Nikel, Smelter di RI Berpotensi Kekurangan Bahan Baku
| Rabu, 14 Mei 2025 | 12:57 WIB

Filipina Mau Setop Ekspor Bijih Nikel, Smelter di RI Berpotensi Kekurangan Bahan Baku

Penghentian ekspor bijih nikel oleh Filipina bisa membuat pasar global kekurangan pasokan bijih nikel.

Profit 30,97% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (14 Mei 2025)
| Rabu, 14 Mei 2025 | 12:42 WIB

Profit 30,97% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (14 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (14 Mei 2025) 1 gram Rp 1.886.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung  30,97% jika menjual hari ini.

Tak Mempan Kena UMA dan Suspensi, Saham JATI Melesat 260% Hanya dalam Lima Hari
| Rabu, 14 Mei 2025 | 08:15 WIB

Tak Mempan Kena UMA dan Suspensi, Saham JATI Melesat 260% Hanya dalam Lima Hari

Stockbit Sekuritas menjadi broker yang paling banyak memfasilitasi transaksi beli saham PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI).

Meski Jadi Top Laggard IHSG dan LQ45, Saham BMRI Masih Didominasi Rekomendasi Beli
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:29 WIB

Meski Jadi Top Laggard IHSG dan LQ45, Saham BMRI Masih Didominasi Rekomendasi Beli

Berdasar konsensus analis, rata-rata target harga BMRI selama 12 bulan ke depan ada di Rp 6.246 per saham.

Belajar dari China
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:15 WIB

Belajar dari China

Pemerintah perlu belajar dari China yang sukses memberantas kemiskinan melalui beragam program yang dikerjakan secara optimal.

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:05 WIB

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia

Sebagian besar penduduk Indonesia belum benar-benar masuk dalam kelompok menengah mapan melainkan masuk zona abu-abu.

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia
| Rabu, 14 Mei 2025 | 07:05 WIB

Memaknai Angka Kemiskinan Bank Dunia

Sebagian besar penduduk Indonesia belum benar-benar masuk dalam kelompok menengah mapan melainkan masuk zona abu-abu.

Dampak Tanggung Penundaan Tarif ke Pasar Saham
| Rabu, 14 Mei 2025 | 06:46 WIB

Dampak Tanggung Penundaan Tarif ke Pasar Saham

Kendati suhu perang dagang mulai mereda, aliran dana asing belum tentu kembali ke pasar saham Indonesia

Pemerintah Diharapkan Mengantisipasi PHK
| Rabu, 14 Mei 2025 | 06:15 WIB

Pemerintah Diharapkan Mengantisipasi PHK

Serikat pekerja dan pengusaha meminta pemerintah mewaspadai ancaman PHK yang bisa kembali terjadi efek PHK global.

INDEKS BERITA

Terpopuler