KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolaborasi antara Bank Indonesia (BI) dan pemerintah di pasar keuangan terus berlanjut. Bank sentral berkomitmen membeli surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.
Langkah ini sebagai bentuk dukungan BI terhadap program yang tengah dijalani pemerintah.
"Kami berkomitmen membeli SBN di pasar sekunder sebagai dukungan untuk menyukseskan program dalam Asta Cita," tutur Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024, kemarin.
Baca Juga: Tak Hanya Kepada BI, Pemerintah Akan Tawarkan Deb Switch Secara Berkala di 2025
Bank sentral sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk merealisasikan sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter. Perry menambahkan, BI dan Menteri Keuangan juga sepakat pihaknya bakal melakukan mekanisme debt switching alias mengonversi utang jangka pendek menjadi jangka panjang.
Utang jatuh tempo yang akan dibayarkan pemerintah melalui mekanisme tersebut mencapai Rp 100 triliun. Utang ini merupakan hasil dari burden sharing antara pemerintah dan BI. Sebelumnya Perry menerangkan BI akan memborong SBN di pasar sekunder Rp 150 triliun.