Bank Sentral Malaysia Sebut Google Salah Mengutip Nilai Tukar Ringgit Kali Kedua

Minggu, 17 Maret 2024 | 06:30 WIB
Bank Sentral Malaysia Sebut Google Salah Mengutip Nilai Tukar Ringgit Kali Kedua
[ILUSTRASI. Uang kertas Ringgit Malaysia terlihat dalam foto ilustrasi ini, 1 Juni 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID -  KUALA LUMPUR - Bank sentral Malaysia mengatakan pada hari Sabtu bahwa Google telah salah mengutip nilai tukar ringgit, meremehkan mata uang terhadap dolar, dan akan meminta penjelasan dari raksasa teknologi tersebut.

Ringgit, yang bulan lalu turun ke level terendah dalam 26 tahun, telah melemah sekitar 2,44% tahun ini. Bank Negara Malaysia (BNM) mengatakan mata uang tersebut undervalued dan tidak mencerminkan fundamental ekonomi Malaysia yang positif.

Bank tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Google  milik Alphabet Inc menerbitkan informasi yang "tidak akurat" pada hari Jumat dan juga melakukan hal yang sama pada 6 Februari.

Baca Juga: Ringgit Malaysia Jatuh ke Level Terendah, Bank Sentral Malaysia Beberkan Penyebabnya

“Karena ini adalah kesalahan pelaporan yang kedua kalinya, BNM akan menghubungi Google untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana pelaporan yang tidak akurat itu terjadi dan tindakan perbaikan yang diambil mengingat masalah ini berulang yang menimpa Malaysia dan negara lain dalam beberapa bulan terakhir,” kata BNM dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu tidak menjelaskan lebih lanjut. Google tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar di luar jam kerja AS.

Raksasa pencarian ini tidak memverifikasi data yang disediakan oleh bursa keuangan dan penyedia konten lainnya, dan menyangkal kewajiban apa pun untuk melakukannya, menurut penafian di situs webnya.

Baca Juga: Bank Sentral Malaysia Diproyeksi Tahan Suku Bunga, Ini Penyebabnya

Google mengutip ringgit pada 4,98 terhadap dolar pada hari Jumat, kata BNM, sedangkan level terlemah mata uang Malaysia berdasarkan data resmi adalah 4,7075.

BNM mengutip ringgit pada 4,7015 pada jam 9 pagi dan 4,7045 pada jam 5 sore. di pasar antar bank dalam negeri. Sebagai perbandingan, data LSEG yang digunakan oleh banyak pelaku pasar internasional mengutip penutupan hari Jumat sebesar 4,7020.

Gubernur BNM Abdul Rasheed Ghaffour mengatakan pekan lalu pemerintah Malaysia dan bank sentral mengambil tindakan terkoordinasi untuk lebih meningkatkan aliran ke pasar valuta asing guna memastikan ringgit tetap stabil.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dirut DMMX Budiasto Kusuma: Memanen Buah Manis dari Krisis
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:14 WIB

Dirut DMMX Budiasto Kusuma: Memanen Buah Manis dari Krisis

Melihat portofolio dan strategi investasi Budiasto Kusuma, Direktur Utama PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) 

Produksi Stagnan, Pendapatan AALI Tahun 2024 Tumbuh 5,16%
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:12 WIB

Produksi Stagnan, Pendapatan AALI Tahun 2024 Tumbuh 5,16%

Tahun lalu, AALI memang fokus melakukan penanaman kembali tanaman sawit yang telah melewati masa produktif menyebabkan produksi stagnan.

KIJA Mencetak Marketing Sales Rp 3,19 Triliun Pada Tahun 2024
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:01 WIB

KIJA Mencetak Marketing Sales Rp 3,19 Triliun Pada Tahun 2024

Tahun ini, KIJA menargetkan penjualan pemasaran Rp 3,5 triliun. Sebesar Rp 1,25 triliun dari target tersebut dari Kawasan Cikarang dan lainnya.

Beban Berat Uang Pensiun di APBN
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 09:38 WIB

Beban Berat Uang Pensiun di APBN

Saat kondisi keuangan negara  sulit dan banyak pemangkasan anggaran, tambahan dana pensiun sebesar ini tentu bukan prioritas.

Ganti Juragan, Emiten Baru Di Bawah Naungan Pemilik Anyar
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 09:16 WIB

Ganti Juragan, Emiten Baru Di Bawah Naungan Pemilik Anyar

Perubahan pengendali ini sangat mungkin exit strategy investor emiten kecil tersebut. Atau sarana perusahaan besar untuk backdoor listing.

Meski Sepekan Menguat, IHSG Masih Jauh Dari Angka 7.000
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 08:59 WIB

Meski Sepekan Menguat, IHSG Masih Jauh Dari Angka 7.000

Dari dalam negeri, pelaku pasar masih optimistis, BI dapat menjalankan perannya dalam menstabilkan pergerakan rupiah.

Dilema Transisi Energi di Tengah Efisiensi
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 08:05 WIB

Dilema Transisi Energi di Tengah Efisiensi

Modal sosial dan inovasi sebenarnya bisa menjadi kunci untuk membuka gembok kesulitan  dana di energi hijau.​

Bisnis di Indonesia
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 08:00 WIB

Bisnis di Indonesia

Makin banyak kini para pengusaha domestik yang bingung dengan kebijakan pemerintah yang selalu berubah-ubah.

Mengadon Cuan Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dari Tepung Roti
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 07:18 WIB

Mengadon Cuan Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dari Tepung Roti

Melongok profil bisnis dan strategi usaha PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) yang berbisnis tepung roti 

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir Terseret Kebijakan Trump
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 06:59 WIB

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir Terseret Kebijakan Trump

Ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini. Namun, selama sepekan rupiah bergerak melemah. 

INDEKS BERITA

Terpopuler