Bayar Utang Anak Usaha, NET Visi Media (NETV) Tarik Fasilitas Pinjaman Rp 882 Miliar

Selasa, 16 April 2024 | 09:07 WIB
Bayar Utang Anak Usaha, NET Visi Media (NETV) Tarik Fasilitas Pinjaman Rp 882 Miliar
[ILUSTRASI. Pertumbuhan Kepemirsaan ??Suasana Live On Air Program Selamat Siang Indonesia di studio PT NET Mediatama Televisi (NET) di Jakarta, Kamis (8/10). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/10/2020]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT NET Visi Media Tbk (NETV) menarik pinjaman senilai Rp 882,59 miliar dari Newton Capital Ltd. untuk membayar utang anak usahanya PT Net Mediatama Televisi (NMT) yang akan jatuh tempo di akhir April 2024.

Melansir keterbukaan informasi, NETV sebagai penerima pinjaman dan Newton sebagai pemberi pinjaman, telah menandatangani Perjanjian Pinjaman tanggal 5 April 2024. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga dengan jatuh tempo pada bulan ke-6  setelah 5 April 2024. Namun apabila NETV memilih untuk melakukan penyelesaian dalam bentuk non-tunai, mereka diberikan waktu untuk menyelesaikan pelunasan pinjaman pada bulan ke 12 setelah tanggal 5 April 2024.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Timur Tengah Panas, Premi Asuransi Marine Cargo Bisa Naik
| Selasa, 17 Juni 2025 | 04:55 WIB

Timur Tengah Panas, Premi Asuransi Marine Cargo Bisa Naik

Tarif premi asuransi marine cargo bisa ikut tersulut memburuknya konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah

Tantangan di Balik Penurunan Bunga Acuan BI
| Selasa, 17 Juni 2025 | 04:49 WIB

Tantangan di Balik Penurunan Bunga Acuan BI

Penurunan BI Rate merupakan langkah tepat untuk merangsang perekonomian nasional, namun bukan solusi tunggal.

Kontrak Baru BUMN Karya Belum Perkasa
| Selasa, 17 Juni 2025 | 04:45 WIB

Kontrak Baru BUMN Karya Belum Perkasa

Nilai kontrak baru emiten BUMN Karya merosot hingga di sepanjang periode Januari hingga Mei tahun 2025

Persaingan Bisnis Mobil Listrik Makin Ketat
| Selasa, 17 Juni 2025 | 04:35 WIB

Persaingan Bisnis Mobil Listrik Makin Ketat

Semakin banyak merek yang meluncurkan mobil listrik, dan para APM tentu punya strategi pemasaran masing-masing untuk memikat konsumen

Hasil Investasi Asuransi Jiwa Terjun Bebas
| Selasa, 17 Juni 2025 | 04:30 WIB

Hasil Investasi Asuransi Jiwa Terjun Bebas

Industri asuransi jiwa mencetak kinerja investasi yang tak menggembirakan seiring tekanan berat di pasar modal pada awal tahun 2025. 

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Terus Ekspansi Gerai Baru
| Selasa, 17 Juni 2025 | 04:20 WIB

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Terus Ekspansi Gerai Baru

AMRT menargetkan penambahan 800 gerai baru di sepanjang tahun ini dan menyiapkan sejumlah strategi bisnis.

Banjir Produk China  Gara-Gara Perang Tarif
| Selasa, 17 Juni 2025 | 04:10 WIB

Banjir Produk China Gara-Gara Perang Tarif

Saat daya beli masyarakat belum pulih, produk murah China cepat menguasai pasar domestik akibat efek perang tarif AS-China

Pembiayaan Melesat, NPF Kredit Kendaraan Listrik Lebih Sehat
| Selasa, 17 Juni 2025 | 04:05 WIB

Pembiayaan Melesat, NPF Kredit Kendaraan Listrik Lebih Sehat

Pembiayaan kendaraan listrik masih tumbuh subur berkat segmen pasar yang lebih kebal terhadap pelemahan daya beli. 

Rekomendasi Saham Hari Ini Jelang Keputusan RDG BI
| Selasa, 17 Juni 2025 | 03:30 WIB

Rekomendasi Saham Hari Ini Jelang Keputusan RDG BI

 Di tengah beragam sentimen di pekan ini, analis merekomendasi pelaku pasar dan investor untuk mencermati saham-saham emiten berikut ini.

Teliti Sebelum Membeli Saham yang Harganya Naik Tinggi
| Selasa, 17 Juni 2025 | 03:15 WIB

Teliti Sebelum Membeli Saham yang Harganya Naik Tinggi

Hanya dalam kurun waktu tak lebih dari dua bulan, harga saham emiten lapis kedua dan lapis ketiga melonjak puluhan hingga ratusan persen. ​

INDEKS BERITA