Berawal dari Auditor Kini Menjadi Bos Besar Multifinance

Sabtu, 24 Desember 2022 | 13:29 WIB
Berawal dari Auditor Kini Menjadi Bos Besar Multifinance
[ILUSTRASI. Direktur WOM Finance, Cincin Lisa Hadi.]
Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Sempat ingin menjadi guru, Cincin Lisa Hadi akhirnya bisa menjadi petinggi di perusahaan pembiayaan (multifinance). Memulai karier dari sebagai auditor membuat dirinya banyak belajar soal dunia keuangan. Sempat masuk ke dunia perbankan, Cincin akhirnya bisa dipercaya menjadi salah satu eksekutif di multifinance.

MENJADI bos di perusahaan multifinance tak pernah terpikirkan oleh Cincin Lisa Hadi yang saat ini menjabat Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atau WOM Finance (WOMF).

Dari kecil, anak kedua dari enam bersaudara ini sebenarnya menyukai dunia mengajar. Perempuan kelahiran Pangkal Pinang, Bangka Belitung, ini menghabiskan masa TK hingga SMA di tanah kelahirannya.

Semasa kecil, dia sempat bercita-cita menjadi guru. "Saya dari kecil memang sudah senang berbagi ilmu, saya senang transfer ilmu ke teman-teman," kenangnya.

Karena bukan berasal dari keluarga berada, orang tuanya selalu berpesan agar harus saling tolong menolong. Prinsipnya adalah apa yang bisa dibantu maka kita harus siap membantu.

Kesukaannya pada dunia akademik berlanjut hingga masa kuliah. Cincin dipercaya menjadi asisten dosen, dosen lab, dan sering disarankan mengikuti berbagai macam perlombaan.

Selepas lulus dari STIE Trisakti, Cincin bahkan ditawari kerja menjadi dosen tetap di STIE Trisakti, serta melanjutkan studi magister. Namun orang tuanya menyarankan Cincin bekerja lebih dahulu selepas lulus kuliah. "Kamu dari kecil sudah mengajar, apa tidak bosan?" kata Cincin, menirukan kata-kata ibunya.

Sang ibu berpesan, agar Cincin mencoba dunia lain. Apabila memang tidak tertarik bisa melanjutkan karier lagi di dunia akademik.

 

Menuruti sang ibu

 

Akhirnya, Cincin mencoba dan menuruti nasihat dari ibunya untuk lepas dari dunia kampus. Cincin mengawali karier sebagai junior auditor di Deloitte Advisory.

Maklum, profesi ini memang sesuai dengan bidang kuliahnya. Dia bercerita, pada saat bekerja sebagai junior auditor beban kerjanya begitu berat dan harus mandiri. "Lembur yang gila-gilaan dan pulangnya bisa sampai pagi," kenang dia.

Kariernya masih berlanjut dari dunia auditor. Ia sempat berpindah sebagai associate auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) Deddy & Rekan (Moore Stephens). Dia menjadi salah satu staf yang terpilih untuk berpindah dari Deloitte Advisory ke Moore Stephens.

Kariernya pun terus menanjak sejak berprofesi sebagai auditor. Sejak bekerja di Moore Stephens, banyak klien Cincin yang dari perbankan. Dia pernah mengaudit Bank BTPN, Bank Bumiputera, Bank Internasional Indonesia (BII) atau yang sekarang dikenal sebagai Maybank Indonesia.

Maybank Indonesia termasuk klien yang besar. Cincin memegang audit dan laporan keuangannya, karena mereka belum mempunyai bagian khusus untuk laporan keuangan. Setelah dua tahun menjadi associate auditor di Moore Stephens, Cincin ditawari bekerja di Maybank Indonesia Tbk untuk bekerja di bank tersebut.

Dia mengakui bahwa pada saat itu ingin mengakhiri kariernya sebagai auditor dan akuntan dengan berbagai pertimbangan. Misalnya, keinginannya untuk menikah dan mempunyai anak.

"Kalau jadi akuntan tidak memungkinkan karena terlalu sibuk. Jam tiga atau jam empat pagi baru pulang. Hari Sabtu dan Minggu tidak libur karena harus lembur," tuturnya.

Alhasil, setelah mempertimbangkan beberapa hal, akhirnya Cincin memutuskan menerima tawaran dari Maybank Indonesia. Salah satu posisi yang sempat dia jabat pada awal kariernya di Maybank adalah Consolidated Reporting Manager Maybank Indonesia.

Setelah lima tahun, dirinya ditunjuk menjalankan posisi baru sebagai Financial Reporting Head Maybank Indonesia. Kariernya terus menanjak hingga dipercaya menjadi Head of Financial Reporting dan Head of Finance & Accounting Maybank Indonesia.

Melihat jejak karier yang terus menanjak, kesempatan masuk ke dunia keuangan lain juga berdatangan. Setelah 16 tahun berkarier di perbankan, Cincin ditawari oleh salah seorang direktur di Maybank Indonesia agar bersedia bertugas dan menjabat sebagai direktur di PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF).

 

 

Saat itu, menurut Cincin, ada seorang direktur emiten berkode saham WOMF yang mengundurkan diri. Cincin ditawari mengisi posisi itu. "Waktu itu saya pikir-pikir, saya tidak punya niat untuk berkarier dan saya tidak punya ambisi untuk berkarier," ujarnya.

Perlu waktu kurang lebih dua bulan untuk menimbang tawaran tersebut. Setelah mendapat dukungan dari keluarga dan bosnya pun mendukung, dia menerima tawaran itu. Cincin juga makin mantap untuk menerima tawaran posisi di WOM Finance (WOMF) setelah berdiskusi dengan sejumlah petinggi perusahaan pembiayaan tersebut.

Cincin menjelaskan, menggeluti dunia multifinance relatif berbeda dengan dunia perbankan yang dia geluti sebelumnya. Dia melihat perbedaan orang, karakter industrinya, hingga regulasinya. "Saya harus menyesuaikan diri dan beradaptasi," ungkapnya.

Cincin menyatakan, industri pembiayaan merupakan sektor yang menarik dan menantang. Tantangannya lebih ke arah orang dan hubungan dengan para diler. Dia melihat, multifinance tergolong industri lebih baru daripada perbankan, sementara tantangannya lebih ke arah mengatur orang dan hubungan dengan diler.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas
| Kamis, 27 November 2025 | 15:57 WIB

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas

Margin yang dibukukan para pemain di sektor emas jauh lebih tinggi dan konsisten, terutama karena peran emas sebagai aset lindung nilai.

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

INDEKS BERITA

Terpopuler