Orang Asia, termasuk Indonesia, lebih suka manggis yang manis. Sedangkan orang Eropa lebih menyenangi manggis dengan rasa masam. Semasam-masamnya manggis, pasti masih layak dikonsumsi segar tanpa tambahan gula.
Varian bentuk, ukuran dan rasa buah manggis, bukan disebabkan oleh faktor genetik, melainkan faktor lokasi dan cara budidaya menyangkut agroklimat, ketersediaan air, sinar matahari dan nutrisi di dalam tanah. Air dan nutrisi di dalam tanah bisa direkayasa ketersediaannya. Sedangkan sinar matahari dalam budidaya manggis merupakan faktor agroklimat yang tidak mungkin direkayasa.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.