Buka-Tutup Impor dan Swasembada Gula

Rabu, 05 Maret 2025 | 02:22 WIB
Buka-Tutup Impor dan Swasembada Gula
[ILUSTRASI. Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (1/4/2023). Holding Pangan ID Food mendatangkan Gula Kristal Putih (GKP) impor tahap pertama sebanyak 107.900 ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula serta memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.]
Khudori | Pegiat Komite Pendayagunaan Petani (KPP) dan Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak ada yang mengejutkan ketika pemerintah pada pertengahan Februari 2025 memutuskan mengimpor gula mentah 200.000 ton. Gula mentah akan diolah menjadi gula kristal putih atau gula konsumsi. Tugas mengimpor akan diberikan kepada badan usaha milik negara (BUMN), bisa ID Food, Perum Bulog atau PT Sinergi Gula Nusantara. Impor diharapkan datang sebelum April 2025. Menurut pemerintah, impor kali ini bukan karena produksi gula domestik ada masalah. Akan tetapi impor digunakan untuk memperkuat cadangan gula pemerintah.

Ini berarti pemerintah menerapkan strategi buka-tutup impor mengikuti situasi mutakhir. Kalau situasi mengharuskan untuk membuka impor agar pasokan memadai dan harga gula stabil, impor dilakukan. Kalau tidak, taruhannya adalah instabilitas harga. Walaupun strategi buka-tutup impor ini berarti pemerintah inkonsisten dengan kebijakan yang sudah dibuatnya sendiri. Jauh sebelum buka impor, pada 9 Desember 2024, pemerintah menyatakan tidak akan mengimpor empat komoditas, salah satunya gula konsumsi. 

Baca Juga: Harga Bahan Pangan Sudah Naik di Awal Ramadan

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Mahalnya Biaya  Menjaga Rupiah
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:21 WIB

Mahalnya Biaya Menjaga Rupiah

Cadangan devisa dan cadangan emas Bank Indonesia merosot tajam                                      

Kemendag Gandeng KAI Buka Akses Pasar UMKM
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:17 WIB

Kemendag Gandeng KAI Buka Akses Pasar UMKM

Pendapatan sektor ini diproyeksikan tumbuh 6,88% per tahun selama 2025–2030, dengan nilai US$ 353,7 juta pada 2025

Digital Makin Maju, Transaksi ATM Susut
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Digital Makin Maju, Transaksi ATM Susut

Transaksi menggunakan kartu ATM atau debit terus menyusut seiring dengan transformasi digital yang pesat yang dilakukan perbankan. ​

Rupiah Masih Akan Tertekan Penguatan Dolar AS pada Rabu (8/10)
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Masih Akan Tertekan Penguatan Dolar AS pada Rabu (8/10)

 Pada Selasa (7/10), rupiah di pasar spot naik 0,13% secara harian ke posisi Rp 16.561 per dolar AS.

Bukti Kerugian Negara Disoal di Sidang Praperadilan
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:11 WIB

Bukti Kerugian Negara Disoal di Sidang Praperadilan

Pasal 2 Ayat 1 dan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa bukti kerugian keuangan negara menjadi hal paling krusial.

Kontaminasi
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Kontaminasi

Peristiwa kontaminasi ini bisa menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki tata kelola pangan dan lingkungan.

Regulasi Truk ODOL Tuntas Oktober Ini
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:08 WIB

Regulasi Truk ODOL Tuntas Oktober Ini

AHY menjelaskan, pemerintah membidik implementasi kebijakan zero ODOL berlaku efektif pada 1 Januari 2027

Waskita Karya Kantongi Kontrak Proyek Irigasi
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Waskita Karya Kantongi Kontrak Proyek Irigasi

Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto menjelaskan, WSKT akan mengerjakan proyek irigasi seluas 8.500 hektare

Strategi FKS Food Sejahtera Mengerek Penjualan Taro
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:02 WIB

Strategi FKS Food Sejahtera Mengerek Penjualan Taro

Direktur Utama AISA, Gerry Mustika, menyatakan keyakinannya bahwa Taro masih menjadi pilihan utama konsumen Indonesia.

Mengintip Peluang dari Saham Bank Swasta
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Mengintip Peluang dari Saham Bank Swasta

Saham bank besar di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4 yang didominasi bank pelat merah masih tertekan.​

INDEKS BERITA