KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pialang kripto lokal mulai menutup transaksi token FTT pasca kebangkrutan bursa kripto FTX. Salah satu bursa kripto terbesar di dunia itu telah mengajukan kebangkrutan pekan lalu di Delaware, Amerika Serikat.
Demi memberi rasa aman dan nyaman, bursa kripto lokal mulai menutup transaksi token yang terkait FTX. COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, penghentian transaksi ini berlaku mulai Selasa (15/11) kemarin, pukul 11.30 WIB.
Tokocrypto menyebut, transaksi token FTT yang dihentikan adalah pasangan FTT/BNB, FTT/BTC dan FTT/USDT. "Token FTT telah memiliki volatilitas yang terlalu tinggi dan tidak wajar," kata Manda, Rabu (16/11).
Baca Juga: FTX Bankruptcy Filings In, French Central Bank Wants Quick Regulation
Manda menyebut, kasus pembobolan yang dialami oleh FTX bisa merugikan dan membahayakan investor kripto FTT. Meski begitu, tidak ada permintaan penarikan di Tokocrypto saat perdagangan token FTT dihentikan. Sebab, sebagian besar investor FTT sudah mengalihkan asetnya.
Hal sama juga dilakukan oleh Indodax. Bursa kripto terbesar di Indonesia ini telah menutup perdagangan token FTT sejak 11 November lalu.
Oscar Darmawan CEO Indodax dalam rilis pada Rabu (16/11) menjelaskan, hingga periode penutupan perdagangan sampai dengan efektif delisting, pengguna Indodax masih bisa melakukan penarikan aset kripto yang diterbitkan FTX. Ini juga sejalan dengan arahan dari Bappebti yang tidak merekomendasikan untuk memfasilitasi perdagangan token FTX.
"Atas pertimbangan dan rekomendasi dari Bappebti maka Indodax akan delisting aset kripto FTX pada Selasa 29 November 2022 pada pukul 12.00 WIB," ujar Oscar.
Oscar menyarankan pengguna Indodax menyelesaikan transaksi atau memindahkan asetnya. Token kripto terbitan FTX yang akan dihapus antara lain FTT/IDR, BNBHEDGE/IDR, ETHHEDGE/IDR, HEDGE/IDR, XRPHEDGE/IDR, BEAR/USDT, BULL/USDT, BNBBULL/USDT dan ETHBULL/USDT.
Baca Juga: FTX Bangkrut, Tokocrypto Setop Transaksi Token FTT