Cerita Horor di Puncak

Rabu, 18 September 2024 | 06:34 WIB
Cerita Horor di Puncak
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Asnil Bambani Amri. (Ilustrasi KONTAN/Indra Surya)]
Asnil Bambani | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Macet total selama puluhan jam! Itulah pemandangan lalu lintas di wilayah Puncak Bogor saat libur panjang 14-16 September 2024. Ada ratusan ribu kendaraan saling berdesakan, saling menyerobot agar cepat sampai ke tujuan. Deru suara knalpot membuncah, disertai klakson yang memekak telinga menemani wisatawan liburan horor di jalan.

Maksud hati ingin melepas penat berliburan, namun justru rasa penat yang berhamburan. Di lini masa bisa disaksikan, potret pemotor yang tertidur kelelahan di jalan dengan latar belakang kemacetan. Mereka terlelap di trotoar dan berdampingan dengan sepeda motor yang berbaris antre karena kemacetan.

Sekitar 10 jam lamanya, ratusan ribu kendaraan bermotor berjibaku dengan kemacetan. Banyak yang tak mampu menahan diri, mereka berebut mengisi jalan dengan emosi. Sebagian nekat melawan arus hingga akhirnya terjebak macet lagi. 

Tak terbayang berapa kerugian materil dan imateril yang harus ditanggung wisatawan. Menurut pihak kepolisian, ada 140.000 kendaraan yang terjebak kemacetan. Jika satu kendaraan memuat empat orang, setidaknya ada 560.000 orang yang terdampak kemacetan.

Selain kerugian dari wisatawan, kemacetan juga membuat pengusaha di Puncak merana. Banyak tempat penginapan, hotel dan villa kehilangan tamu yang menginap. Aneka santapan dan kudapan lezat yang seyogianya dipersiapkan untuk tamu, saat macet semuanya menjadi tak terhidangkan. 

Begitu pula dengan nasib pengelola tempat hiburan keluarga yang banyak di Puncak. Mereka semula sudah semula mempersiapkan diri menyambut kenaikan jumlah tamu yang datang. Namun yang terjadi, tamu banyak batal liburan karena terjebak kemacetan di jalan. 

Kerugian juga harus ditanggung warga sekitar Puncak, yang tidak bisa beraktivitas karena kemacetan. Dampak kemacetan juga harus ditanggung pemerintah pusat. Ratusan ribu kendaraan bermotor membakar BBM subsidi secara sia-sia.

Kerugian juga harus ditanggung pemerintah daerah, yang kehilangan sumber pendapatan dari berkuranganya pendapatan dari transaksi dari retribusi hotel, restoran dan tempat hiburan. Jadi, dampak kemacetan yang terjadi di Puncak, Bogor punya rentetan kemana-mana. 

Melihat kondisi ini, saatnya pemerintah segera menyusun solusi. Sudah terbukti, adanya aturan ganjil-genap dan buka tutup jalan sudah tak ampuh lagi mengatasi kemacetan jalan di Puncak. 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 29,70% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (27 Juni 2025)
| Jumat, 27 Juni 2025 | 16:13 WIB

Profit 29,70% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (27 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (27 Juni 2025) Rp 1.907.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 29,70% jika menjual hari ini.

Belum Setahun Listing di BEI, Master Print Bakal Diakuisisi Perusahaan Singapura
| Jumat, 27 Juni 2025 | 16:04 WIB

Belum Setahun Listing di BEI, Master Print Bakal Diakuisisi Perusahaan Singapura

Harga saham PTMR sudah melambung duluan sebelum pengumuman resmi soal rencana akuisisi oleh Deep Source diumumkan.

Proyek EBT Digeber Pemerintah, Ada Rencana Revisi Aturan Tarif Listrik dan PLTP
| Jumat, 27 Juni 2025 | 10:57 WIB

Proyek EBT Digeber Pemerintah, Ada Rencana Revisi Aturan Tarif Listrik dan PLTP

Dalam waktu dekat akan ada peresmian pembangkit EBT total 350 MW, sebesar 55 MW di antaranya berlokasi di Sumatra.​

Jaga Stabilitas Harga Saham, Bangun Kosambi (CBDK) Melaksanakan Buyback Saham
| Jumat, 27 Juni 2025 | 10:13 WIB

Jaga Stabilitas Harga Saham, Bangun Kosambi (CBDK) Melaksanakan Buyback Saham

Anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) akan melaksanakan aksi buyback saham selama tiga bulan, mulai 25 Juni 2025-24 September 2025.​

Dorong Kinerja Tahun 2025, Solusi Bangun (SMCB) Genjot Penjualan ke Pasar Ritel
| Jumat, 27 Juni 2025 | 10:08 WIB

Dorong Kinerja Tahun 2025, Solusi Bangun (SMCB) Genjot Penjualan ke Pasar Ritel

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berupaya mempertahankan kinerja operasional dan keuangannya di tengah kelesuan pasar semen di Indonesia.

Danantara Kucurkan Dana Investasi US$ 120 juta Untuk Pertamina Geothermal (PGEO)
| Jumat, 27 Juni 2025 | 09:58 WIB

Danantara Kucurkan Dana Investasi US$ 120 juta Untuk Pertamina Geothermal (PGEO)

Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir menegaskan, nilai investasi untuk PGEO telah disepakati beberapa waktu lalu.

Medco Energi (MEDC) Akuisisi Hak Partisipasi Repsol di Blok Corridor
| Jumat, 27 Juni 2025 | 09:52 WIB

Medco Energi (MEDC) Akuisisi Hak Partisipasi Repsol di Blok Corridor

 Akuisisi tersebut bernilai US$ 425 juta atau setara Rp 6,89 triliun dengan penyesuaian sesuai praktik yang berlaku.

Merry Riana Education (MERI) Siap Menggenjot Bisnis Pasca IPO
| Jumat, 27 Juni 2025 | 09:44 WIB

Merry Riana Education (MERI) Siap Menggenjot Bisnis Pasca IPO

Manajemen PT Merry Riana Education Tbk (MERI) menargetkan penggunaan dana dari hasil IPO untuk ekspansi usaha.

Tantangan Masih Mengadang Prospek Lorena (LRNA) di Sisa Tahun 2025
| Jumat, 27 Juni 2025 | 09:38 WIB

Tantangan Masih Mengadang Prospek Lorena (LRNA) di Sisa Tahun 2025

PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) tengah berjuang menghadapi berbagai tantangan berat di industri transportasi darat berbasis bus.

Masih Merugi di Kuartal I-2025, Emiten Investasi Bersiap Membenahi Kinerja
| Jumat, 27 Juni 2025 | 09:30 WIB

Masih Merugi di Kuartal I-2025, Emiten Investasi Bersiap Membenahi Kinerja

Di sepanjang tiga bulan pertama tahun 2025, mayoritas emiten portofolio investasi masih mencatat kerugian. 

INDEKS BERITA

Terpopuler