ILUSTRASI. Mobil listrik BYD Seal di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 JIEXPO, Kamayoran, Jakarta, Jumat (23/2/2024). KONTAN/Carolus Agus Waluyo
Reporter: Bidara Pink | Editor: Tedy Gumilar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebangkrutan sejumlah pengembang properti kelas kakap dan lonjakan utang telah menekan perekonomian China. Maklum saja, menilik data Bank Sentral China, People's Bank of China (PBoC) pada tahun 2020 sektor properti memegang peran jumbo dalam perekonomian China. Aset perumahan memberi kontribusi hingga 70% terhadap pertumbuhan ekonomi China.
Tak ingin terus berlarut pada permasalahan yang membikin perekonomiannya merana, pemerintah Negeri Tirai Bambu bertekad mendiversifikasi sumber pertumbuhan ekonominya.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.