Cuan Berlipat dari Pasar Mancanegara

Senin, 20 Mei 2024 | 04:20 WIB
Cuan Berlipat dari Pasar Mancanegara
[ILUSTRASI. Petani menunjukkan Jahe Gajah yang dipanen di Desa Devisa Pacitan, Jawa Timur.]
Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - Produk atau komoditas dalam negeri bila digarap dengan mumpuni, mampu menghasilkan cuan berlipat saat memasuki pasar lebih luas alias mancanegara. Di Pacitan ada dua desa penghasil gula aren dan jahe yang bisa ekspor ke beberapa negara.

Dari kota kecil Pacitan, Jawa Timur ada dua desa penghasil devisa. Desa tersebut disebut dengan Desa Devisa Gula Aren dan Desa Devisa Jahe Gajah.

Baca Juga: Bantuan LPEI Membuka Akses Produk-Produk Lokal Agar Berani Mendunia

Kepala Divisi Jasa Konsultasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Ilham Mustafa menjelaskan program Desa Devisa merupakan program pendampingan yang diinisiasi oleh LPEI yang berbasis community development. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan mengembangkan komoditas unggulan desa sehingga bisa bersaing di pasar global.

Alhasil, desa devisa dengan produk Gula Aren Temon telah menembus Kanada dan Denmark. Kini, Gula Aren Temon berhasil mengirim berbagai jenis produknya seperti 1,3 ton gula aren cair ke Kanada dan ke Denmark. 

Heri, pemilik Gula Aren Temon dengan bendera CV Agro Lestari, mengatakan, baru mengirim contoh ke Jepang. Kini, dirinya meraih pendapatan Rp 700.000 per hari atau Rp 21 juta per bulan. "Penjualan kami naik 50%. Saat ini penjualan kami 70% untuk pasar lokal dan 30% ekspor," kata dia.

Desa Devisa Jahe Gajah juga telah memasuki pasar ekspor. Direktur Bumdesa Sejahtera Punjung Lilik Mustafa bilang, telah mengekspor dua kontainer jahe gajah di 2023. Tujuan ekspor ke pasar Asia. "Jahe gajah itu justru diminati Bangladesh, Pakistan, terutama India. Karena rasa pedasnya tidak terlalu kuat," ujar dia.

Baca Juga: Desa Devisa Gula Aren Maros, Maniskan Dunia dan Tingkatkan Kesejahteraan

Faktor positif dari program ini juga memutus rantai pemasaran yang panjang. Sehingga harga jual dari petani jadi lebih tinggi. Jika semula, dihargai kurang dari Rp 9.000 kini tembus angka Rp 12.000 per kg

(Bersambung)

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:30 WIB

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar

Mayoritas analis berdasarkan konsensus Bloomberg masih memandang bullish saham PT Telkom Indonesia Tbk.

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:07 WIB

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar mencermati rilis sejumlah data ekonomi domestik pekan ini. Mulai  penjualan sepeda motor, IKK serta data penjualan ritel bulan Oktober. 

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

Membawa Pembangkit Surya ke Puluhan Ribu Desa
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:13 WIB

Membawa Pembangkit Surya ke Puluhan Ribu Desa

Pemerintah siap menggulirkan proyek satu desa satu megawatt PLTS. Tapi, masih banyak tantangan yang siap mengadang.

Banjir Kecaman
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:10 WIB

Banjir Kecaman

Mereka tidak butuh pemimpin yang angkat karung beras yang bisa dikerjakan kuli panggul di mana saja.

INDEKS BERITA

Terpopuler