Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemenkominfo, boleh jadi, menjadi kementerian yang paling sibuk beberapa bulan belakangan ini. Kementerian ini sedang semangat-semangatnya mengobarkan perang melawan para bandar judi online atawa judol, eh, tiba-tiba, peretas menyerang Pusat Data Nasional (PDN). Dengan menggunakan virus ransomware, si peretas berhasil melumpuhkan sejumlah layanan publik. Tak hanya itu, data milik 282 kementerian/lembaga dan pemerintahan daerah tersandera dan belum berhasil seluruhnya dipulihkan hingga tulisan ini dibuat. Sialnya, ternyata, tak semua data itu dilengkapi back up.
Jangan-jangan, fenomena ini memang merupakan serangan balik para bandar judi online internasional lantaran merasa panen raya mereka di pasar Indonesia terganggu. Apalagi, pemerintah mulai memutus koneksi internet menuju beberapa negara yang diduga menjadi pusat operasi situs-situs judi online. Catatan saja, perputaran uang judol di Indonesia mencapai sekitar Rp 100 triliun per kuartal atau Rp 400 triliun per tahun. Demi melindungi pasar sebesar itu, tidak aneh jika para bandar melawan.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.