ILUSTRASI. Pedagang menata komoditas cabai yang dijual di Pasar Senen, Jakarta (25/11/2023). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)
Reporter: Ratih Waseso, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebulan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, harga bahan pangan utama di dalam negeri masih tinggi. Bahkan kenaikan harga bahan pangan berpotensi berlanjut pada tahun depan sehingga kian menekan daya beli masyarakat.
Tak pelak, mahalnya harga pangan kian membebani masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan. Toh, kenaikan upah buruh pada tahun depan yang rata-rata hanya 2%-4% juga tak bisa mendongkrak daya beli di tengah lonjakan harga pangan dan inflasi tinggi. Di saat yang sama, pertumbuhan upah buruh juga masih di bawah kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN) yang sebesar 8% pada tahun 2024.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.