Daya Beli Loyo Menjadi Tantangan Sido Muncul Tbk (SIDO)

Kamis, 19 Oktober 2023 | 05:00 WIB
Daya Beli Loyo Menjadi Tantangan Sido Muncul Tbk (SIDO)
[ILUSTRASI. Esemag, produk baru Sido Muncul]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diprediksi cenderung stagnan sepanjang tahun ini. Sebab, perseroan ini masih akan menghadapi sejumlah tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Cindy Alicia mengatakan, dari domestik tantangan datang dari perubahan perilaku pelanggan serta daya beli konsumen yang lesu. Sementara dari luar negeri, ketidakstabilan nilai tukar di Nigeria memiliki dampak negatif pada kinerja ekspor pada semester II ini.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Bisnis Kredit Kendaraan Listrik Semakin Menarik
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:50 WIB

Bisnis Kredit Kendaraan Listrik Semakin Menarik

Bisnis pembiayaan kendaraan listrik semakin berdenyut seiring makin meningkatnya minat masyarakat terhadap produk tersebut.

Indomobil (IMAS) Boyong Mobil Asal China
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:10 WIB

Indomobil (IMAS) Boyong Mobil Asal China

Dengan infrastruktur yang kuat, pabrik sendiri, jaringan aftersales yang luas, Indomobil siap memastikan keberhasilan Changan di Indonesia

Indonesia Paradise Property (INPP) Bidik Pertumbuhan Dua Digit
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:25 WIB

Indonesia Paradise Property (INPP) Bidik Pertumbuhan Dua Digit

INPP menyiapkan dana belanja modal sebesar Rp 1,09 triliun ditahun ini dan mayoritas akan digunakan untuk ekspansi.

Tak Ada yang Lolos dari Pemangkasan Anggaran
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:15 WIB

Tak Ada yang Lolos dari Pemangkasan Anggaran

Hasil rekap efisiensi anggaran DPR, terdapat 73 K/L terkena efisiensi anggaran di 13 komisi. DPR sempat diisukan lolos ternyata ikut dipangkas.

ATR/BPN Ungkap Kasus Pagar Laut di Tangerang dan Bekasi
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:10 WIB

ATR/BPN Ungkap Kasus Pagar Laut di Tangerang dan Bekasi

Tersisa 13 sertifikat pada kasus pagar laut Tangerang belum dibatalkan. Dari 280 sertifikat pagar laut Tangerang, 192 sertifikat dibatalkan.

Bank Digital Menjadi Andalan Baru Bank Besar
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:05 WIB

Bank Digital Menjadi Andalan Baru Bank Besar

Tak cukup dengan super apps, bank besar memperbesar bisnis bank digital. Mayoritas bank KBMI 4 kini telah memiliki bank digital.

Wajib Pajak yang Telah Lapor SPT Mencapai 4,75 Juta
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:10 WIB

Wajib Pajak yang Telah Lapor SPT Mencapai 4,75 Juta

Batas waktu pelaporan SPT Tahunan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi hingga 31 Maret 2025. Sementara Wajib Pajak Badan akan ditutup pada 30 April. 

Bullion Bank Meluncur 26 Februari, Begini Peluang Bisnis Emas di Indonesia
| Jumat, 21 Februari 2025 | 18:53 WIB

Bullion Bank Meluncur 26 Februari, Begini Peluang Bisnis Emas di Indonesia

Presiden  akan meresmikanbullion bank 26 Februari 2025. BSI dan anak usaha BRI Pegadaian  kantongi izin . Begini peluang bisnis emas di Indonesia

Harga Saham INTP Anjlok Terus Sejak Akhir 2024, Investor Asing Banyak yang Nyangkut
| Jumat, 21 Februari 2025 | 17:46 WIB

Harga Saham INTP Anjlok Terus Sejak Akhir 2024, Investor Asing Banyak yang Nyangkut

Industri semen di kuartal I-2025 akan dihadapi dengan persoalan cuaca, belanja konstruksi yang rendah di awal tahun, dan banyaknya hari libur.

Kabar Royalti Nikel Naik Jadi 15%, Laba ANTM, INCO, Hingga MBMA bisa Tergerus Lumayan
| Jumat, 21 Februari 2025 | 11:47 WIB

Kabar Royalti Nikel Naik Jadi 15%, Laba ANTM, INCO, Hingga MBMA bisa Tergerus Lumayan

Penurunan laba dari penjualan bijih nikel emiten diprediksi bisa mencapai hingga 9% jika tarif royalti dinaikkan.

INDEKS BERITA

Terpopuler