Daya Saing Rupiah

Selasa, 18 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Daya Saing Rupiah
[]
Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang adalah lambang daya saing sebuah negara. Belakangan ini, rupiah tertekan, bahkan tren pelemahannya terus berlanjut.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kemarin hampir menyentuh Rp 15.500. Ini adalah posisi terendah valuta Garuda selama dua tahun terakhir atau sejak pandemi Covid-19 meletup. 

Bagi pengusaha, lunglainya rupiah semakin menambah ketidakpastian. Demikian pula di mata pemerintah. Gejolak rupiah bisa membuyarkan asumsi di APBN, termasuk produk domestik bruto dan inflasi. Semua pihak ingin nilai tukar stabil. 

Namun berat bagi rupiah untuk bangkit cepat. Dolar AS masih perkasa terhadap mayoritas valuta global. Hal itu tecermin dalam indeks dolar AS yang menanjak 20% dalam setahun terakhir. 

Eksportir dan importir sejatinya tidak happy. Apalagi jika fluktuasi rupiah tinggi.

Sebab, volatilitas rupiah bisa mengacaukan kalkulasi bisnis, termasuk asumsi persediaan bahan baku, terutama bagi importir yang bergantung pada bahan baku impor, seperti industri farmasi. Selama ini 90% bahan baku obat berasal dari produk impor. 

Untuk menjaga stabilitas rupiah, kita jangan terlalu berharap pada faktor eksternal. Selain intervensi bank sentral, membangun ketahanan dan daya saing industri dalam negeri perlu menjadi perhatian.

Bagi industri manufaktur yang bergantung pada bahan baku impor, menciptakan basis produksi di dalam negeri adalah jalan terbaik. Di sektor farmasi, misalnya, pemerintah harus berkomitmen mengucurkan insentif untuk mengundang investasi bahan baku obat.

Menahan impor migas juga penting. Hingga kuartal II-2022, defisit neraca perdagangan migas mencapai US$ 7,2 miliar, lebih tinggi ketimbang defisit di kuartal sebelumnya US$ 5,7 miliar. Program konversi mobil berbahan bakar bensin menjadi mobil listrik bisa menjadi fokus utama.

Langkah tadi memang tak bisa dilakukan dalam semalam. Perlu waktu panjang. Namun komitmen itu harus hadir sedari awal.

Strategi lain bisa ditempuh. Selagi rupiah melemah, pemerintah bisa menjaring sebanyak mungkin wisatawan asing masuk Indonesia. Dengan rupiah melemah, tentu turis asing akan royal mengeluarkan dana untuk berpelesir ke Nusantara.

KTT G20 bisa menjadi momentum meraup devisa. Namun kita jangan menggantungkan devisa pariwisata dari ajang musiman. Pemerintah perlu menciptakan terobosan agar destinasi wisata Indonesia menjadi pilihan turis mancanegara.

Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler