Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Jadi Bahan Bakar Unitlink Pendapatan Tetap

Rabu, 21 Agustus 2024 | 04:05 WIB
Ekspektasi Penurunan Suku Bunga Jadi Bahan Bakar Unitlink Pendapatan Tetap
[ILUSTRASI. Nasabah mencari informasi mengenai produk unit link dari asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (2/1). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/02/2022]
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil unitlink pendapatan tetap diramal bisa bangkit pada semester kedua tahun ini. Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga acuan global menjadi pemicunya. 

Dari data Infovesta, rata-rata return dari unitlink pendapatan tetap sebenarnya tak begitu mentereng pada tujuh bulan pertama tahun ini yakni hanya mencapai 0,83%. Padahal sepanjang tahun lalu, unitlink jenis ini mencetak kinerja tertinggi dengan rata-rata imbal sebesar 3,85%.

Meski hingga Juli belum begitu impresif, namun Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian memproyeksikan kinerja unitlink pendapatan tetap justru berpotensi kembali menjadi yang paling moncer di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat yang diprediksi makin dekat.

"Dengan demikian, berpotensi mendorong yield obligasi global untuk turun dan berimbas ke pasar domestik," kata Fajar.

Baca Juga: Merger dan Akuisisi Industri Asuransi Terus Berlanjut dalam Beberapa Tahun ke Depan

Namun Fajar bilang masih ada risiko inflasi yang bisa naik lagi, terutama memasuki masa-masa pemilu di Amerika Serikat. Meningkatnya ketegangan geopolitik di Ukraina juga bisa membayangi outlook inflasi AS yang justru bisa mengerek yield obligasi global. 

Sementara itu, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia yakin kinerja unitlink pendapatan tetap bisa positif hingga akhir 2024. "Seiring stabilnya kondisi makro, serta harapan pertumbuhan ekonomi dengan program presiden dan kabinet yang akan datang," ucap Chief Marketing Officer Generali Vivin Arbianti Gautama. 

Plt Direktur Utama PT BNI Life Insurance Life Neny Asriany juga optimistis kinerja unitlink pendapatan tetap akan bisa makin bergairah hingga akhir tahun berkat potensi pemangkasan suku bunga The Fed.

"Langkah tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar obligasi, yang akan memberikan dampak positif terhadap return produk unitlink pendapatan tetap," tandas Neny. 

Sejumlah unitlink pendapatan tetap racikan perseroan tercatat menjadi produk dengan return tertinggi per Juli. Yakni BNI Life Syariah Fixed Income Fund dengan imbal 2,89% dan BLife Link Pendapatan Tetap Stabil Plus sebesar 2,16%. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk
| Selasa, 30 Desember 2025 | 15:00 WIB

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk

Menurut analis, model bisnis RMKE memiliki keunggulan, terutama dari sisi efektifitas biaya, keselamatan, kepatuhan regulasi, dan biaya.

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 13:00 WIB

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Manajemen MLBI memastikan, merek-merek mereka berada dalam posisi yang kuat dan tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen.

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama
| Selasa, 30 Desember 2025 | 11:00 WIB

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama

Goldman Sachs dalam risetnya menilai pasar minyak global masih akan berada dalam kondisi kelebihan pasokan pada 2026.

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 09:22 WIB

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi

Di masa lalu, kekayaan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) terdengar mustahil. Hari ini, angka-angka itu menjadi berita rutin. 

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

Bayar Tagihan Ekologis
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:02 WIB

Bayar Tagihan Ekologis

Penerapan kebijakan keberlanjutan di sektor perkebunan dan pertambangan tak cukup bersifat sukarela (voluntary compliance).

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:06 WIB

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting

ESDM mencatat, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di kisaran 610.000 bph, naik dari capaian 2024 yang sekitar 580.000 bph.

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:05 WIB

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki

Di sepanjang tahun 2025, kinerja saham emiten properti terus melaju. Alhasil, indeks saham emiten properti ikut terdongkrak.

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:01 WIB

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan

Sektor mineral dan batubara turut menopang anggaran negara melalui setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara

Fokus utama PRDA diarahkan pada pengembangan layanan kesehatan masa depan, terutama di bidang terapi regeneratif 

INDEKS BERITA

Terpopuler