Emiten Ini Menggarap Peluang Industri Komponen Kendaraan Listrik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelan tapi pasti, populasi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia terus bertambah.
Sejalan dengan itu, produsen komponen otomotif berbondong-bondong mulai mengembangkan komponen untuk kendaraan listrik.
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) misalnya, menyediakan battery pack dan battery management system khusus untuk e-bike bermerek Polimetal milik perusahaan tersebut.
Dharma Polimetal juga menyiapkan produksi kedua komponen tadi untuk sepeda motor listrik roda tiga merek PowerAce.
Selain itu, DRMA telah memproduksi wiring harness yang merupakan salah satu komponen krusial pada mobil dan sepeda motor listrik.
Sebab, komponen ini berfungsi sebagai penghantar energi dari baterai ke mesin.
Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Berupaya Mengembangkan Komponen Terkait Kendaraan Listrik
Fasilitas yang dimiliki DRMA dapat menunjang komponen kendaraan listrik yang menggunakan material high tensile steel.
Hal ini memungkinkan DRMA memproduksi komponen yang lebih ringan sekaligus lebih kuat.
"Kami sudah menggunakan material high tensile steel dengan kekuatan tarik 980 megapascal," ucap Irianto Santoso, President Director Dharma Polimetal, Jumat (27/1).
Emiten Grup Triputra ini siap menambah fasilitas produksi komponen kendaraan listrik apabila dibutuhkan, baik secara mandiri maupun melalui kemitraan strategis.
Baca Juga: Pemerintah Berharap Subsidi Kendaraan Listrik Bisa Tingkatkan Produksi Dalam Negeri
DRMA sedang menjalani proses diskusi dengan beberapa perusahaan sepeda motor listrik yang ingin melakukan lokalisasi produksi komponen di Indonesia.
Namun, DRMA belum bisa mengungkap nama merek atau perusahaan yang dimaksud.
Tak menyebutkan besaran invetasinya, DRMA juga menyiapkan charging station, termasuk battery swap atau penukaran baterai.
Ekspansi ini untuk mengakomodasi para pemilik sepeda motor listrik yang tak bisa mengisi ulang baterainya di rumah.
"Kami akan membuat prototipe charging station untuk membantu produksi sepeda motor listrik," kata Irianto.
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) juga mencuil peluang bisnis komponen untuk kendaraan listrik.
Sampai saat ini, mereka telah memproduksi 69 part number yang terkait elektrifikasi (e-mobility) dan berpotensi terus bertambah mengikuti kebutuhan pasar.
Manajemen Selamat Sempurna merasa tidak memerlukan investasi tambahan manakala harus menggenjot produksi komponen kendaraan berbasis elektrifikasi.
"Kami memiliki fleksibilitas produksi yang cukup tinggi," jelas Ang Andri Pribadi, Chief Financial Officer Selamat Sempurna, Rabu (25/1).
Terlepas dari itu, SMSM pada dasarnya masih fokus menjual komponen-komponen untuk pasar replacement alat berat, kendaraan komersial, dan kendaraan roda empat konvensional.
Di sisi lain, SMSM melihat permintaan komponen kendaraan listrik belum tumbuh signifikan saat ini.
Komponen-komponen kendaraan listrik pun lebih sering ditemui di pasar original equipment manufacturer (OEM) atau original equipment supplier (OES).
Pengamat Otomotif Bebin Djuana menilai, Indonesia sebenarnya sudah bisa memproduksi beberapa komponen kendaraan listrik seperti cat, kaca, velg dan sejumlah komponen bagian interior.
Namun, pabrik komponen khusus kendaraan listrik tetap perlu dibangun. "Pembuat pabrik komponen tentu memperhitungkan skala ekonominya," kata dia.