Emiten Ini Menggarap Peluang Industri Komponen Kendaraan Listrik

Senin, 30 Januari 2023 | 04:55 WIB
Emiten Ini Menggarap Peluang Industri Komponen Kendaraan Listrik
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pelan tapi pasti, populasi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia terus bertambah. 

Sejalan dengan itu, produsen komponen otomotif berbondong-bondong mulai mengembangkan komponen untuk kendaraan listrik.

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) misalnya, menyediakan battery pack dan battery management system khusus untuk e-bike bermerek Polimetal milik perusahaan tersebut. 

 

 

Dharma Polimetal juga menyiapkan produksi kedua komponen tadi untuk sepeda motor listrik roda tiga merek PowerAce.

Selain itu, DRMA telah memproduksi wiring harness yang merupakan salah satu komponen krusial pada mobil dan sepeda motor listrik. 

Sebab, komponen ini berfungsi sebagai penghantar energi dari baterai ke mesin.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Berupaya Mengembangkan Komponen Terkait Kendaraan Listrik

Fasilitas yang dimiliki DRMA dapat menunjang komponen kendaraan listrik yang menggunakan material high tensile steel. 

Hal ini memungkinkan DRMA memproduksi komponen yang lebih ringan sekaligus lebih kuat. 

"Kami sudah menggunakan material high tensile steel dengan kekuatan tarik 980 megapascal," ucap Irianto Santoso, President Director Dharma Polimetal, Jumat (27/1).

Emiten Grup Triputra ini siap menambah fasilitas produksi komponen kendaraan listrik apabila dibutuhkan, baik secara mandiri maupun melalui kemitraan strategis.

Baca Juga: Pemerintah Berharap Subsidi Kendaraan Listrik Bisa Tingkatkan Produksi Dalam Negeri

DRMA sedang menjalani proses diskusi dengan beberapa perusahaan sepeda motor listrik yang ingin melakukan lokalisasi produksi komponen di Indonesia. 

Namun, DRMA belum bisa mengungkap nama merek atau perusahaan yang dimaksud.

Tak menyebutkan besaran invetasinya, DRMA juga menyiapkan charging station, termasuk battery swap atau penukaran baterai. 

Ekspansi ini untuk mengakomodasi para pemilik sepeda motor listrik yang tak bisa mengisi ulang baterainya di rumah. 

"Kami akan membuat prototipe charging station untuk membantu produksi sepeda motor listrik," kata Irianto.

PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) juga mencuil peluang bisnis komponen untuk kendaraan listrik. 

Sampai saat ini, mereka telah memproduksi 69 part number yang terkait elektrifikasi (e-mobility) dan berpotensi terus bertambah mengikuti kebutuhan pasar.

Manajemen Selamat Sempurna merasa tidak memerlukan investasi tambahan manakala harus menggenjot produksi komponen kendaraan berbasis elektrifikasi. 

"Kami memiliki fleksibilitas produksi yang cukup tinggi," jelas Ang Andri Pribadi, Chief Financial Officer Selamat Sempurna, Rabu (25/1).

Terlepas dari itu, SMSM pada dasarnya masih fokus menjual komponen-komponen untuk pasar replacement alat berat, kendaraan komersial, dan kendaraan roda empat konvensional. 

Di sisi lain, SMSM melihat permintaan komponen kendaraan listrik belum tumbuh signifikan saat ini. 

 

 

Komponen-komponen kendaraan listrik pun lebih sering ditemui di pasar original equipment manufacturer (OEM) atau original equipment supplier (OES).

Pengamat Otomotif Bebin Djuana menilai, Indonesia sebenarnya sudah bisa memproduksi beberapa komponen kendaraan listrik seperti cat, kaca, velg dan sejumlah komponen bagian interior. 

Namun, pabrik komponen khusus kendaraan listrik tetap perlu dibangun. "Pembuat pabrik komponen tentu memperhitungkan skala ekonominya," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih
| Jumat, 28 November 2025 | 14:13 WIB

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih

Sepanjang 2025 berjalan, penyaluran kredit sindikasi perbankan mencapai US$ 23,62 miliar angka ini menurun sekitar 12%.

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI
| Jumat, 28 November 2025 | 10:40 WIB

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI

PetroChina akan menggelar eksplorasi 6 sumur baru dan 11 sumur work over di Blok Jabung hingga 2028.

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler