Emiten Sawit Grup Salim Terpukul Harga CPO

Jumat, 01 Maret 2019 | 08:31 WIB
Emiten Sawit Grup Salim Terpukul Harga CPO
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten sawit milik Grup Salim lesu di 2018 lalu, akibat penurunan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Ini terlihat dari kinerja PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).

Dari laporan keuangannya, LSIP mencatatkan penurunan laba bersih 54% dibanding 2017 menjadi Rp 331,36 miliar. Padahal, LSIP mencatat kenaikan produksi yang kuat.

Tandan buah segar (TBS) inti meningkat 18,5% menjadi 1,51 juta ton dan produksi CPO naik 16,4% menjadi 453.168 ton. Namun, penurunan harga jual rata-rata dari produk sawit dan karet berdampak pada kinerja. Penjualan Lonsum pada 2018 turun 15,2% menjadi Rp 4,02 triliun.

"Lonsum menghadapi penurunan harga komoditas terutama harga produk sawit dan karet yang berdampak pada kinerja perseroan," ujar Presiden Direktur LSIP Benny Tjoeng dalam keterbukaan informasi, Kamis (28/2). Dia memperkirakan, industri perkebunan tetap kompetitif dan menantang di tahun ini.

SIMP juga senada. Perusahaan sawit ini membukukan penurunan penjualan 10% menjadi Rp 14,19 triliun di akhir 2018. SIMP juga malah mencatat rugi Rp 76 miliar, berbanding tahun 2017 yang masih untung Rp 486 miliar.

Sama seperti Lonsum, kenaikan produksi TBS dan CPO milik SIMP tak bisa mengimbangi penurunan harga CPO. "Meskipun mencatat peningkatan produksi serta kinerja yang kuat dari divisi minyak dan lemak nabati, kinerja perseroan pada 2018 turun terutama dipengaruhi oleh harga CPO yang sangat rendah dan turunnya harga karet," kata Mark Wakeford, Direktur Utama SIMP.

Dia menambahkan, harga CPO milik SIMP berada pada posisi terendah pada semester II 2018 silam. Sepanjang tahun lalu harga CPO turun 15%.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahap melihat, harga CPO masih menjadi tantangan emiten sawit tahun ini. Tetapi, sektor ini tetap prospektif, terutama jika kebijakan pemerintah menerapkan sawit 20% di bahan bakar diesel (B20) terlaksana 100%.

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA