KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Daya beli masyarakat mulai merosot. Ini tercermin dari survei Danareksa Research Institute (DRI) terhadap Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2022. Menilik survei tersebut, IKK Juli 2022 berada di level 89,1 atau turun 2,0% secara bulanan dari 90,9.
Penurunan IKK didorong peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi dan peningkatan tarif listrik. Kenaikan harga pangan pada Juli, seperti cabai dan bawang, ikut menekan keyakinan konsumen.
Di tengah anjloknya IKK, kinerja emiten sektor barang konsumsi diyakini masih moncer. Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menilai, geliat mobilitas penduduk dan akselerasi vaksinasi ikut mendorong prospeknya kinerja emiten konsumsi.
Apalagi, fundamental perekonomian Indonesia masih solid. Ini tergambar dari produk domestik bruto (PDB) yang berada di atas ekspektasi. "Dari kelompok pengeluaran, pertumbuhan konsumsi rumahtangga mencapai 5,51%. Ini angka bagus," kata Nafan, Minggu (7/8).
Analis BCA Sekuritas Calista Muskitta juga menilai optimisme konsumen membeli bahan pokok tidak terpengaruh. "Kalaupun terdampak, yang berubah hanya kuantitas belanja," tutur dia. Calista melihat emiten sudah menyikapi ini dengan merilis produk ekonomis ke pasar.
Meski begitu, Analis Trimegah Sekuritas Heribertus Ariando tetap mempertahankan rating netral terhadap sektor konsumsi. Menurut dia, sektor ini masih tertekan lonjakan inflasi dan tren kenaikan suku bunga.
Rekomendasi saham
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.