Fiskal dan Pelemahan Rupiah

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah yang kian mendekati level Rp 16.500 per dolar AS agaknya memang makin mengkhawatirkan. Bukan apa-apa, bila rupiah makin lemas, efeknya bakal kemana-mana dan bikin cemas, apalagi kalau sampai menggerus kepercayaan investor dan pelaku pasar.
Jumat akhir pekan lalu (21/6), rupiah ditutup Rp 16.450 per dolar AS atau menjadi level terburuk sejak Maret 2020. Dalam sepekan, rupiah spot melemah sekitar 0,23% dan melorot 0,12% secara harian. Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan BI rate 25 basis poin menjadi 6,25% di bulan April 2024, sepertinya belum cukup menahan tekanan rupiah. Sempat menguat pasca BI rate naik, namun rupiah kembali sempoyongan. Sekalipun rupiah melemah, BI memilih mempertahankan BI rate tetap 6,25% di bulan Juni ini.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukKontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.